Life Style

Berkulit Hitam, Lashana Lynch Dirundung Main di James Bond

Berkulit Hitam, Lashana Lynch Dirundung Main di James Bond


Lashana Lynch menjadi aktris kulit hitam pertama yang bermain di James Bond.

TERDEPAN.id, LONDON — Ketika desas-desus bahwa aktris Lashana Lynch akan berperan sebagai rekan perempuan James Bond, tidak semua reaksi yang muncul bernada positif. Perempuan 32 tahun asal Inggris itu menanggapinya dalam wawancara dengan Harper’s Bazaar.

Lynch mendapat reaksi keras dari banyak pihak karena menjadi perempuan kulit hitam pertama di waralaba James Bond. Dia pun memutuskan untuk jeda sejenak dari media sosial, lantas fokus pada keluarga, teman, dan melakukan meditasi.

“Saya seorang perempuan kulit hitam. Jika perempuan kulit hitam lainnya yang mendapatkan peran ini, akan terjadi percakapan yang sama. Dia akan mendapat serangan yang sama, pelecehan yang sama,” ujarnya, dikutip dari laman USA Today.

Menurut Lynch, dia tidak boleh lekas panas mendengar berbagai komentar yang ada. Dia mengingatkan diri sendiri bahwa semua percakapan sedang terjadi merupakan bagian dari langkah yang sangat revolusioner dalam sejarah.

BACA JUGA :  Bakal Lebih Dark, Sutradara Peringatkan Pinocchio Bukan Film Anak-Anak

Trailer pertama untuk sinema James Bond terbaru, No Time to Die telah tayang Desember 2019 silam. Tayangan memberikan gambaran pertama kepada penggemar mengenai karakter Nomi yang diperankan oleh Lynch.

Awalnya, Lynch ragu-ragu bergabung dalam film. Dia ingin memastikan bahwa karakter yang dia perankan secara akurat menggambarkan kehidupan seorang perempuan kulit hitam dan tidak menghilang di balik figur lelaki tokoh utama.

Keyakinannnya menguat ketika bertemu dengan sutradara Cary Joji Fukunaga, produser Barbara Broccoli, dan penulis Phoebe Waller-Bridge. Lynch merasa yakin dia dapat memerankan sosok yang kredibel dan bukan sekadar dua dimensi.

Sang aktris tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan mewakili apa yang dia perjuangkan lewat tokoh Nomi. Dia mencari satu momen dalam naskah di mana penonton kulit hitam akan senang melihat kehidupan nyata mereka terwakili.

BACA JUGA :  Gelombang NFT Mulai Hantam Jejaring Sosial

Lynch sangat bersyukur bisa menantang narasi tersebut. Dia merasa perannya menjauh dari toxic masculinity, sesuatu yang menurutnya terjadi karena perempuan bersikap terbuka dan secara vokal meneriakkan perilaku buruk di sekitarnya.

Sekarang Lynch yakin dengan kemampuannya untuk berbicara dan bersuara di industri hiburan untuk membuat perubahan nyata. Dia siap untuk menceritakan kisah yang bermakna sambil tetap jujur pada dirinya sendiri.

“Di setiap proyek di mana saya terlibat, tidak peduli anggaran atau genrenya, pengalaman kulit hitam yang saya hadirkan harus 100 persen asli. Ada pekerjaan nyata yang harus dilakukan, ada percakapan jujur yang bisa ditunjukkan,” tuturnya.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 + 18 =

Trending

Ke Atas