Nasional

Chief I’m Gen Z : Nilai Menpora ‘Emang’ Menterinya Milenial

Chief I’m Gen Z : Nilai Menpora ‘Emang’ Menterinya Milenial

Terdepan.ID, JAKARTA – Menpora Zainudin Amali hari Rabu (8/7) sore didampingi Staf Khusus Bidang Milenial Alia Laksono menerima Audiensi Pembina I’m Gen Z Lalu Mara Satria Wangsa, Chief I’m Gen Z Budi Setiawan, General Treasure I’m Gen Z Achmad Fajriansyah dan Deputi Pemuda dan Olahraga I’m Gen Z Ichya Halimudin di ruang kerjanya Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.

Menpora menyampaikan adanya variasi dan kreatifitas program dari apa yang dibuat dalam organisasi I’m Gen Z ini jangan monoton agar banyak anak muda yang tertarik.

“Jangan terus ambil pasar yang sama dengan organisasi kepemudaan yang sudah lama ada di Indonesia, harus ada spesifik sehingga membuat anak muda tertarik,” pesan Menpora.

BACA JUGA :  Ini tips main saham ala pemenang kompetisi Tradefest

Menurutnya Kemenpora saat ini sedang mendorong para anak muda milenial agar menjadi anak muda yang kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing serta mau menjadi entrepreneur.

“Kemenpora mendorong terciptanya 5.000 entrepreneur agar tidak menjadi beban bangsa dalam mencari pekerjaan terlebih Indonesia akan menghadapi bonus demografi,” pesannya.

Selain pentingnya variasi program agar menarik orang untuk ikut dalam organisasi, mempromosikan program pemerintah boleh saja tetapi timbal baliknya harus ada.

“Diawal-awal ini dibutuhkan inovasi dan kreativitas agar banyak orang tertarik karena akan menjadi alternatif terhadap kejenuhan orang terhadap OKP yang ada dan lihat reaksi publik terhadap kehadiran ini,” tuturnya.

BACA JUGA :  BlackBerry Mau Dijual, Ini Calon Pembelinya

Chief I’m Gen Z Budi Setiawan berharap mendapat arahan langsung dari Menpora untuk organisasinya yang baru terbentuk. Budi ingin memberikan suasana baru kepada generasi milenial bahwa demokrasi itu asyik.

“Kami ingin mendapat wejangan dari bapak agar generasi milenial ini yang apatis terhadap politik menjadi mau untuk masuk ke dalam dunia demokrasi,” ujar Budi.”Sasaran organisasi kami adalah anak muda yang apatis dengan dunia politik, kami ingin memberikan gambaran bahwa demokrasi itu tidak jahat agar pemberdayaan demokrasi ini efektif,” tambahnya.

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three + fifteen =

Trending

Ke Atas