Politik

Demokrat tak Sepakat Usulan Penghapusan Fraksi, Ini Alasannya

Demokrat tak Sepakat Usulan Penghapusan Fraksi, Ini Alasannya


Fraksi dinilai penting untuk menjaga koordinasi dan kesamaan sikap di partai.

TERDEPAN.id, JAKARTA — Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman, mengaku tak sepakat dengan pernyataan yang disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, yang mengusulkan agar fraksi di DPR sebaiknya dihapus. Benny mengatakan, keberadaan fraksi penting untuk menjaga koordinasi, sinkronisasi, dan kesamaan sikap dan pandangan.

“Karena fraksi itu kan perwakilan wakil rakyat, itu melalui partai politik melalui fraksi, tidak ada masalah. Jadi tidak ada disconnect antara apa yang jadi harapan rakyat, apa yang  jadi harapan konstituen, dengan apa yang diperjuangkan oleh partai,” kata Benny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Menurut Benny, penting bagi Partai Demokrat selalu ketemu rakyat. Apa yang

dikeluhkan rakyat itu lah yang juga disampaikan Partai Demokrat. “Sehingga bagi kami penting fraksi, bahwa nanti pada pemilu rakyat nggak suka pada partai itu ya rakyat lah yang memutuskan memilih partai itu atau tidak, nggak ada masalah,” kata dia.

BACA JUGA :  Golkar Tunjuk Henry Indraguna Sebagai Anggota Dewan Pakar

Anggota Komisi III DPR itu pun sepakat jika muncul kesan DPR seperti pemberi stempel pemerintah. Namun, bukan berarti kesan tersebut jadi salah satu alasan perlu dihapuskannya fraksi.

“Menurut saya, Presiden Jokowi harus menghargai, harus menghormati institusi DPR. Walaupun beliau didukung oleh delapan parpol, tapi beliau hendaknya tetap memberi ruang kepada anggota DPR dari parpol itu untuk menyampaikan aspirasi agar DPR bisa menjalankan fungsinya benar-benar dengan baik,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan, reformasi politik besar-besaran perlu didorong. Salah satu reformasi politik yang diusulkan Partai Gelora adalah dihapuskannya keberadaan fraksi di DPR.

“Alasan pertama kita melihat agak mencemaskan bagaimana sebuah kekuatan di kamar kekuasaan legislatif itu tidak nampak fungsinya karena adanya stir oleh sekelompok orang di belakang yang kita juga tidak tahu dia siapa, tetapi yang jelas hubungan antara eksekutif dengan legislator itu tidak sehat dan tentu itu akan menginvasi judikatif. Karena itulah kemudian reformasi politik harus dilaksanakan,” kata Fahri dalam webinar bertajuk ‘ Reformasi Sistem Politik, Mengapa Fraksi di DPR Sebaiknya Dihapus’, Rabu (12/1).

BACA JUGA :  Korsel tegaskan dukungan bagi penanganan COVID-19 di Indonesia

Mantan wakil ketua DPR itu mengatakan, usulan dihapuskan fraksi DPR merupakan jalan pintas untuk mengakhiri adanya kontrol yang begitu kuat partai politik terhadap pejabat publik yang menjadi pilihan rakyat. Alih-alih disebut wakil rakyat, namun pada dasarnya mereka adalah wakil dari partai politik.

“Artinya sehari-hari mereka lebih nampak sebagai wakil partai politik. Karena itulah reformasi dilakukan,” ujarnya.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × one =

Trending

Ke Atas