Digital

Internet mati bantu kurangi penculikan di Nigeria

Internet mati bantu kurangi penculikan di Nigeria



Jakarta (ANTARA) – Pimpinan pertahanan di Nigeria mengklaim jaringan telekomunikasi yang padam telah membantu tentara memberantas bandit yang melakukan penculikan dan serangan di sejumlah wilayah.

Sejak September lalu, jaringan telepon dan internet dipadamkan di negara bagian Zamfara, dikutip dari Reuters, Jumat.

Pemadaman ini meluas ke Katsina, Sokoto dan Kaduna ketika militer melawan bandit.

“Telekomunikasi di barat laut dimatikan karena kebutuhan. Kami telah berhasil sampai saat ini,” kata kepala staf pertahanan Lucky Irabor.

Baca juga: Nigeria padamkan jaringan telekomunikasi karena penculikan anak

BACA JUGA :  Nasdem: PSI Sedang Cari Suara untuk 2024

Irabor menyebutkan pemadaman telekomunikasi masih berlanjut jika dibutuhkan dan bahwa pemadaman ini merupakan “anugerah dibandingkan yang lainnya”.

Pemadaman telekomunikasi ini menyebabkan sulit mengetahui apa yang terjadi di lokasi tersebut dan juga mengganggu kehidupan sehari-hari maupun bisnis.

Bandit di Nigeria menculik lebih dari 1.100 anak-anak di sekolah, mereka juga mengincar desa dan orang-orang yang melakukan perjalanan darat.

Markas para bandit berada di hutan, mereka beroperasi dengan sepeda motor. Para bandit meminta uang tebusan, beberapa orang membayar, namun, jarang yang dipublikasikan.

BACA JUGA :  Lima fitur ponsel pilihan Iqbaal Ramadhan saat jalan-jalan

Irabor mengatakan tentara sudah membunuh 250 bandit di barat laut sejak pemadaman telekomunikasi.

Tentara juga sudah menangkap lebih dari 600 pemberontak. Tapi, tidak diketahui pemberontak yang dimaksud adalah bandit atau pemberontak Islam, yang kebanyakan berada di timur laut.

Baca juga: Nigeria selamatkan 187 sandera dari penculik

Baca juga: Penculik di Nigeria bebaskan 279 murid perempuan

Baca juga: 15 mahasiswa, empat staf perguruan tinggi Nigeria diculik

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2021



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eleven − 2 =

Trending

Ke Atas