Dunia

Kematian COVID-19 di negara bagian Victoria turun

Kematian COVID-19 di negara bagian Victoria turun


Masih akan ada kasus, masih akan ada wabah. Itulah mengapa pekan-pekan dan bulan-bulan mendatang sangat penting

Sydney (ANTARA) – Negara bagian terpadat kedua di Australia, Victoria, pusat infeksi COVID-19 di negara itu, pada hari Selasa melaporkan kenaikan terendah dalam kematian terkait virus dalam dua minggu ketika wabah gelombang kedua mereda.

Victoria mengatakan lima orang meninggal karena COVID-19 dalam 24 jam terakhir, kenaikan satu hari terendah sejak 15 Agustus, sementara 70 orang dinyatakan positif mengidap virus corona baru, terendah dalam tujuh minggu.

Penurunan jumlah kasus baru terjadi ketika ibu kota negara bagian Melbourne memasuki pekan keempat dari penguncian selama enam minggu yang membuat penduduk terkurung di rumah mereka, jam malam diberlakukan dan sebagian besar aktivitas ekonomi diperintahkan untuk ditutup.

BACA JUGA :  Bantah Ingin Turunkan Airlangga, Ridwan Hisjam: Saya Siap Jadi Panglimanya Jika Maju Capres

Baca juga: Virus corona masih ada, Australia dan Selandia Baru masih berhati-hati

Baca juga: Negara bagian Victoria laporkan kenaikan terendah kasus COVID-19

Pembatasan ditetapkan untuk dilonggarkan akhir bulan ini. Kepala Pemerintahan  Negara Bagian Daniel Andrews dijadwalkan untuk merinci jadwal pelonggaran pembatasan pada hari Minggu.

Pejabat kesehatan mengatakan Victoria diperkirakan akan mengurangi infeksi harian baru menjadi hampir satu digit pada pertengahan September, turun dari lebih dari 700 kasus baru sehari bulan lalu, tetapi memperingatkan risiko wabah baru akan tetap ada.

“Masih akan ada kasus, masih akan ada wabah. Itulah mengapa pekan-pekan dan bulan-bulan mendatang sangat penting,” kata Andrews kepada wartawan di Melbourne.

Australia telah mencatat hampir 26.000 infeksi COVID-19 dan 657 kematian akibat virus tersebut, jauh lebih sedikit daripada banyak negara maju lainnya, meskipun pembatasan untuk memperlambat penyebaran virus telah berdampak signifikan pada ekonominya.

BACA JUGA :  NYT: Vaksin Pfizer di AS dapat izin penuh bulan depan

Data resmi yang dirilis pada hari Rabu diperkirakan menunjukkan negara itu telah memasuki resesi pertama dalam tiga dekade, sementara pengangguran efektif ditetapkan di atas 13 persen.

Berusaha untuk menopang ekonomi, BanK Sentral Australia telah menurunkan suku bunga menjadi hanya 0,25 persen dan diharapkan untuk menegaskan kembali kesediaannya untuk berbuat lebih banyak jika diperlukan pada pertemuan kebijakan pada hari Selasa.

Baca juga: Australia laporkan lonjakan kematian tertinggi COVID-19

Baca juga: Wabah COVID-19 di Selandia Baru meningkat, Australia masih berjuang

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2020



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × 5 =

Trending

Ke Atas