Dunia

Pemilik kebun sawit di Malaysia minta pemerintah izinkan TKA masuk

Pemilik kebun sawit di Malaysia minta pemerintah izinkan TKA masuk


Kekhawatiran utama (asosiasi, red) musim panen akan tiba sebentar lagi, beberapa bulan dari sekarang, dan industri kelapa sawit sangat bergantung dengan para pekerjanya

Kuala Lumpur (ANTARA) – Pelaku usaha perkebunan sawit di Malaysia mendesak pemerintah mengizinkan kembali tenaga kerja asing (TKA) masuk.

Jika tidak diperbolehkan masuk, industri kelapa sawit di Malaysia akan terpuruk, kata pihak asosiasi, lewat pernyataan tertulis, Jumat (26/6).

Permintaan itu, menurut pihak asosiasi, bertujuan menyelamatkan usaha kebun sawit serta memudahkan perusahaan agar dapat segera merekrut karyawan asing.

Industri kelapa sawit di Malaysia menghadapi kelangkaan tenaga kerja selama pandemi. Pasalnya, 70 persen pekerja perkebunan dan sektor terkait lainnya bergantung pada pekerja asing, khususnya tenaga kerja asal Indonesia dan Bangladesh.

BACA JUGA :  Dustin Poirier pukul KO Conor McGregor

Malaysia menempati urutan kedua untuk produsen kelapa sawit terbanyak dunia dan eksportir minyak sawit.

Ribuan pekerja asing pulang ke negara asalnya, meninggalkan perkebunan, karena otoritas di banyak negara menutup perbatasan selama pandemi COVID-19. Kondisi itu menambah tekanan bagi sektor kelapa sawit yang 2-3 persen pekerja asingnya pulang tiap tahun.

“Kekhawatiran utama (asosiasi, red) musim panen akan tiba sebentar lagi, beberapa bulan dari sekarang, dan industri kelapa sawit sangat bergantung dengan para pekerjanya,” kata asosiasi yang mewakili pemilik perkebunan skala kecil dan menengah.

BACA JUGA :  Mengenal Sanlucar de Barrameda, ibu kota gastronomi Spanyol 2022

Pihak asosiasi menyebutkan turunnya produksi kelapa sawit dapat mengurangi persediaan minyak sawit mentah (CPO) dan minyak kernel kelapa sawit (PKO) karena tingkat ekstraksi terus menurun setelah tahun ini. Meskipun masalah itu dapat meningkatkan harga CPO, pihak asosiasi memperingatkan pemerintah perkebunan yang kosong dapat menyebabkan industri kelapa sawit terpuruk.

Sumber: Reuters

Baca juga: 2.500 pekerja migran ilegal sudah dipulangkan dari Malaysia

Baca juga: Oposisi nilai pengangguran di Malaysia tertinggi dalam sepuluh tahun

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fardah Assegaf
COPYRIGHT © ANTARA 2020



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three + 10 =

Trending

Ke Atas