Sport

Regulasi baru bikin Hamilton kehilangan senjata andalan


Jakarta (ANTARA) – Pebalap tim Mercedes Lewis Hamilton mengungkapkan kekecewaannya atas regulasi baru pelarangan setelan mode mesin berbeda yang mulai berlaku di Grand Prix Italia akhir pekan ini.

Pasalnya, regulasi baru itu membuat ia kehilangan senjata andalannya, sebab mengatur mode mesin merupakan salah satu kekuatannya dalam menjalani balapan selama ini.

Berbagai mode mesin yang berbeda itu bisa digunakan untuk memaksimalkan performa mesin dalam rentang waktu yang singkat untuk agar mobil lebih cepat atau sebaliknya untuk menjaga reliabilitas dan umur mesin.

Menyusul arahan teknis dari FIA, setiap tim kini akan diharuskan menggunakan satu mode mesin saja baik di kualifikasi dan balapan.

Sementara Hamilton mengatakan dirinya bakal memiliki pekerjaan yang lebih sedikit ketika di kokpit mobil, dia juga menyayangkan kehilangan kemampuan untuk memilih berbagai setelan mesin ketika balapan.

Baca juga: Hamilton incar kemenangan ke-90, Ferrari hadapi ujian berat di Monza

Baca juga: Keluarga Williams bakal tinggalkan F1 setelah GP Italia

“Aku secara pribadi suka jika mampu mengendalikan ketika kalian melihat mesin bertenaga dan kapan ketika kalian menghematnya,” kata Hamilton seperti dikutip laman resmi Formula 1, Kamis.

BACA JUGA :  KPU Sediakan Kuota Khusus Mahasiswa untuk Petugas PPK-PPS

“Hal itu telah menjadi kekuatanku dalam hal menjaga daya tempuh mesin sepanjang tahun dan membuat mesin itu bertahan lebih lama,” ujarnya menambahkan.

Hamilton mencoba tetap berpikiran positif di tengah spekulasi yang menyebutkan larangan itu untuk melambankan mobil Mercedes yang terlalu dominan tahun ini.

“Aku rasa itu adalah pujian pada akhirnya,” kata Hamilton.

“Semoga orang-orang di pabrikan mengambilnya sebagai pujian atas pekerjaan luar biasa yang telah mereka lakukan dengan mesin ini.

“Tapi kami akan terus bekerja dan berbenah dengan situasi yang kami alami dan akan menarik melihat bagaimana itu bekerja di akhir pekan nanti.”

Mercedes tampil superior musim ini dengan merebut pole position di tujuh balapan yang telah digelar.

Kendati ada larangan tersebut, Mercedes masih menjadi tim favorit untuk meraih posisi start terdepan di Monza sejak terakhir kali pada 2017 silam, sedangkan Ferrari start dari pole di balapan kandang mereka dalam dua musim terakhir.

Baca juga: Sainz tak sesali keputusannya pindah ke Ferrari

Baca juga: Dokter dan perawat diundang menonton Grand Prix Italia di Monza

Sementara itu, rekan satu tim Hamilton, Valtteri Bottas mengungkapkan larangan tersebut bakal berdampak kepada performa tim namun perbedaannya akan sedikit.

BACA JUGA :  Berambut pendek, peraih emas panahan Korsel alami perundungan daring

“Aku rasa di kualifikasi, tentunya, akan ada perbedaan sedikit, tidak besar,” kata sang pebalap Finlandia.

“Tapi di balapan, sepertinya kami secara umum akan memiliki mobil yang lebih baik dengan mode yang layak di sepanjang balapan, jadi aku rasa tim telah benar-benar memaksimalkannya akhir pekan ini.

“Tapi ini tidak akan terlalu banyak berubah, seperti yang aku bilang tadi. Hanya berkurang satu strategi, jadi semuanya sedikit lebih setara aku kira.”

Namun, pebalap Williams George Russell berpendapat jika larangan mode mesin itu justru akan membuat kecewa orang-orang yang berharap ingin Mercedes lebih lamban.

“Itu bahkan akan lebih membantu mereka di balapan, jadi keseluruhan ide untuk mencoba melambankan mereka sebenarnya menuju arah yang benar-benar sebaliknya,” kata Russell. “Itu hanya akan meningkatkan performa mereka.”

Baca juga: Statistik Grand Prix Italia

Baca juga: Ferrari alami frustasi di Spa jelang dua balapan di kandang


 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2020



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 + eight =

Trending

Ke Atas