Hukum

Salah Tembak, 12 Anggota Satgas Tinombala Ditarik ke Jakarta

Salah Tembak, 12 Anggota Satgas Tinombala Ditarik ke Jakarta


Kasus dugaan salah tembak mengakibatkan dua petani di Poso meninggal dunia.

TERDEPAN.id, JAKARTA — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan 12 anggota Satgas Tinombala ditarik ke Jakarta. Mereka akan menjalani pemeriksaan terkait investigasi kasus dugaan salah tembak yang mengakibatkan dua petani di Poso, Sulawesi Tengah, meninggal dunia.

“Sebanyak 12 orang anggota tim Satgas Tinombala sudah ditarik dari daerah operasi ke Jakarta. Saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Biro Provost Div Propam Polri,” kata Awi di Kantor Bareskrim Polri Jakarta, Senin (6/7).

Sementara terkait proyektil peluru saat ini sedang diperiksa di Puslabfor Bareskrim Polri. Dari hasil investigasi, diketahui bahwa lokasi penembakan yakni KM 09 Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, merupakan zona merah yang kerap terjadi kontak senjata antara satgas dengan kelompok teroris.

BACA JUGA :  Hakim PN Jaksel Perintahkan Jaksa Jemput Paksa Pengacara Alvin Lim

“Demi menjaga keamanan dan keselamatan warga di wilayah tersebut, dibentuk Pos Sekat sebagai kontrol, yakni bagi setiap warga yang hendak keluar atau masuk wilayah KM 09 harus lapor petugas terlebih dulu,” tutur Awi.

Awi menerangkan bahwa saat kejadian, anggota Satgas Tinombala telah melakukan prosedur semestinya. Saat kejadian pada 2 Juni 2020 sore, kondisi cuaca sedang hujan sehingga tidak ada masyarakat yang pulang.

Saat itu, kedua korban memasuki area KM 09 dengan tidak melapor ke petugas Pos Sekat terlebih dulu. “Sehingga aturannya, tim yang bertugas patut mewaspadai dan menghadang orang tak dikenal,” katanya.

BACA JUGA :  Kejagung Pastikan Telisik Aset Mitra Tersangka Kasus Asabri

Awi menambahkan, petugas telah bertindak sesuai prosedur operasi standar dengan berteriak agar jangan bergerak/ jangan melarikan diri. “Peringatan awal itu tidak dihiraukan sehingga petugas memberi tembakan peringatan, namun orang tersebut masih berupaya melarikan diri kemudian petugas melakukan penembakan mengakibatkan keduanya meninggal dunia,” paparnya.

Sebelumnya, dua petani asal Dusun Sipatuo, Desa Kilo, Poso yakni Syarifudin (25) dan Firman (17) ditemukan tewas saat sedang memanen kopi di kebun pada Selasa (2/6).

sumber : Antara





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 − 6 =

Trending

Ke Atas