Dunia

Serangan diduga dilakukan Boko Haram tewaskan belasan orang di Kamerun

Serangan diduga dilakukan Boko Haram tewaskan belasan orang di Kamerun


Douala (ANTARA) – Sebuah serangan granat yang diduga dilakukan oleh kelompok militan Boko Haram di wilayah utara Kamerun pada Minggu menewaskan sedikitnya 13 orang serta melukai delapan orang lainnya, demikian menurut sumber di bagian keamanan dan pemerintah lokal.

Para pelaku penyerangan yang belum teridentifikasi itu melemparkan granat pada sekelompok orang di dalam kamp pengungsi domestik di komune Mozogo, dekat perbatasan Nigeria, menurut keterangan Wali Kota Medjeweh Boukar.

Boukar mendapat informasi dari warga lokal bahwa 13 orang tewas akibat kejadian itu. Kemudian, seorang petugas keamanan yang mengonfirmasi serangan menyebut bahwa dua orang yang sebelumnya terluka kini telah tewas.

BACA JUGA :  Minta Menkeu Dicopot, Pengamat: MPR Lampaui Batas Kewenangan

Baca juga: Serangan Boko Haram tewaskan 92 tentara Chad

Baca juga: Terduga Boko Haram tewaskan 30 orang di Nigeria

Sehingga 15 orang telah terkonfirmasi menjadi korban meninggal dunia pada serangan tersebut.

Kelompok militan dan teroris Boko Haram telah beroperasi sekitar satu dekade terakhir untuk–secara radikal–mendirikan negara khilafah dengan basis di Nigeria.

Cara dan aksi kekerasan dilakukan oleh Boko Haram hingga mengambil nyawa sekitar 30.000 orang serta memaksa jutaan orang mengungsi. Jalan radikal Boko Haram sering kali meluas ke wilayah-wilayah sekitar basis utama mereka, seperti Kamerun, Niger, dan Chad.

BACA JUGA :  Empat anak muda menangi kompetisi EU Social DigiThon

Pada Juni 2019, sekitar 300 orang yang diduga militan Boko Haram mengepung sebuah pulau di kawasan Danau Chad di bagian utara Kamerun dan menewaskan 24 orang, termasuk 16 tentara Kamerun yang bertugas di pos militer terluar.

Sumber: Reuters

Baca juga: Militan bunuh 20 tentara, 40 sipil dalam serangan Nigeria timur laut

Baca juga: 52 tentara Chad, 1.000 kombatan Boko Haram tewas dalam operasi militer

Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2020



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three × 4 =

Trending

Ke Atas