Politik

Soetrisno Bachir Minta Amien Rais Ikhlas

Soetrisno Bachir Minta Amien Rais Ikhlas


Soetrisno Bachir minta Amien Rais tidak lagi mempermasalahkan PAN era Zulkifli Hasan.

TERDEPAN.id, JAKARTA — Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Soetrisno Bachir meminta Amien Rais tak lagi mempermasalahkan kepengurusan pada era Zulkifli Hasan. Hal tersebut diungkapkannya dalam perayaan HUT ke-22 PAN.

“Mudah-mudahan Prof Dr Amien Rais mengikhlaskan estafet kepemimpinan kepada generasi kami ini yang dipimpin oleh Saudaraku Zulkifli Hasan,” ujar Soetrisno di kawasan Kalibata, Jakarta, Ahad (23/8).

Ia juga berharap Amien tetap berada di PAN. Meskipun mantan Ketua MPR itu, diketahui tak lagi memiliki posisi di struktur kepengurusan PAN periode 2020-2025.

BACA JUGA :  PPP Gelar Muktamar 19-21 Desember di Makassar

“Kami mengharapkan Prof Dr. Amien Rais pendiri PAN selalu bersama-sama kita untuk membawa PAN lebih besar dari sekarang,” ujar Soetrisno.

Dalam acara yang sama, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Amien Rais yang diketahui sebagai pendiri partai.

“PAN dilahirkan dari rahim reformasi, kita ucapkan terima kasih kepada Pak Amien Rais. Mudah-mudahan seluruh amal ibadah amal soleh yang ditorehkan Pak Amien dan kawan-kawan akan mengalir terus menerus amal jariyah,” ujar pria yang akrab disapa Zulhas itu.

Ia mengatakan, Amien merupakan sosok yang berpengaruh bagi bangsa Indonesia dan PAN. Semangat dan kerjanya saat menjabat sebagai Ketua MPR dan posisi strategis lainnya, disebut Zulhas berdampak positif bagi kehidupan bangsa saat ini.

BACA JUGA :  Front Moeda Indonesia Deklarasi Erick Thohir Jadi Capres 2024

“Kita doakan Pak Amien selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, dan terus memberikan pengabdian kepada bangsa dan negara,” ujar Wakil Ketua MPR tersebut.

Meski kerap berbeda pandangan terkait banyak hal, Zulhas mengatakan bahwa PAN dan mantan Ketua PP Muhammadiyah itu memiliki tujuan yang sama. Khususnya, perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

“Tujuan perjuangannya sama, hanya kadang-kadang caranya sedikit agak beda. Kalau Pak Amien itu ibarat pesawat itu maju terus, tidak ada rem. Kadang tidak ada gigi stop dan gigi mundur,” ujar Zulhas.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fourteen − 10 =

Trending

Ke Atas