Ekonomi

Airlangga Hartarto Layak Capres Karena Sederet Prestasi

Airlangga Hartarto Layak Capres Karena Sederet Prestasi

Sebagai pembantu presiden Joko Widodo untuk dua periode kepemimpinannya, Airlangga Hartarto tak cuma berhasil menterjemahkan visi atasannya itu untuk Indonesia yang lebih baik. Bermula sebagai Menteri Perindustrian di periode Kabinet Kerja I dan Menko Perekonomian di Kabinet Kerja II, dirinya pantas disebut punya kontrobusi signifikant dalam menjaga lagu perekonian negara. Peran tersebut kian terasa penting khususnya selama masa pandemi covid-19. Karena berkat kebijakan dan koordinasinya dengan kementerian/Lembaga pemerintah lain. Trend ekonomi Indonesia berhasil dipertahankan di level positif, semenntara jumlah penderita virus yang belum ada obatnya itu, terus menunjukkan jumlah penurunan.

Dengan kebijakan tersebut, Indonesia juga berhasil keluar dari resesi akibat pandemi covid-19 ini. Menurut Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri, Airlangga Hartarto bisa meredam penyebaran Covid-19 sekaligus sukses membawa Indonesia keluar dari resesi.

Keberhasilan tersebut bukan asal-asalan, karena data yang ada membuktikan hal tersebut benar adanya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 tumbuh sebesar 7,07 persen. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam 17 tahun terakhir atau sejak 2004. Penanganan pandemi di Indonesia tak hanya mengutamakan sektor kesehatan, tetapi juga ekonomi, berhasil mencatatkan hasil positif. “Program pemerintah membantu di beberapa sektor. Kondisi kesehatan yang under control juga memengaruhi,” kata Yose Rizal.

Di sisi lain, Airlangga juga mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk mengamankan sisi ekonomi nasional sehingga berhasil menghindarkan Indonesia dari resesi Menurut Yose, perbaikan ekonomi nasional lebih disebabkan karena perbaikan kesehatan. Imbasnya, sambung dia, pengeluaran uang tidak lagi bersikap wait and see sehingga investor juga tak segan untuk menanamkan modalnya. “Kita melihat situasi ini secara helicopter view, tidak bisa secara parsial. Jika hanya dilihat dari sisi kesehatan, kebijakan terkesan kurang tegas. Jika dilihat dari sisi ekonomi saja, kebijakannya terkesan terlalu membatasi. Ini harus dilakukan secara hati-hati dan dihitung dengan cermat, karena pemerintah harus mempertimbangkan berbagai aspek ini,” kata Yose.

BACA JUGA :  Pemerintah Terus Dorong Penggunaan Energi Bersih

Dengan rekam jejak kinerja tersebut, maka tak heran jika sejumlah penghargaan mendatangi sosok yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut. Salah satunya adalah Priyadarshni Academy Global Award for Outstanding Contribution to National Economic Recovery dari Priyadarshni Academy India. Lembaga ini menilai, Airlangga merupakan tokoh Indonesia yang berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi nasional dan penanganan Covid-19, baik untuk Indonesia maupun India. Upacara penyerahan plakat penghargaan itu dlaksanakan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Meski namanya disebut sendiri, namun Airlangga tak mau jumawa dan merasa besar sendiri. “”Penghargaan ini tidak hanya diberikan kepada saya, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, yang berjuang untuk memulihkan situasi ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” kata Airlangga dalam pelaksanaan the 37th Anniversary Global Awards Function yang berlangsung pada Senin 20 September lalu.

BACA JUGA :  Menko Airlangga Hartarto Bertemu Tadashi Maeda, Sepakati Pembentukan Task Force

Priyadarshni Academy adalah akademi yang memberikan layanan kemanusiaan terutama di bidang sosial budaya dan pendidikan dan sudah menggelar Global Awards Function sejak berdiri pada 1985.

Penghargaan itu ditujukan kepada Airlangga karena berhasl secara tepat membuat rumusan kebijakan dan langkah koordinatif, sekaligus menyampaikan gagasan pemberian bantuan gas dan oksigen kepada India saat negara tersebut terpapar gelombang besar virus Covid-19 pada pertengahan tahun ini.

Usulan Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) atas sumbanngan oksigen kepada India tersebut membuktikan bahwa yang bersangkutan punya sikap iklusif dan tidak mementingkan masalah dalam negeri semata, yang pada saat bersamaan juga mengalami masalah serupa seperti negeri di Asia Selatan itu.
“Bantuan itu merupakan bentuk partisipasi dalam mendorong perekonomian dan menangani pemulihan sektor kesehatan, kerja sama internasional menjadi kunci untuk memenangkan perjuangan, karena tidak ada negara yang dapat menghadapi situasi ini sendiri, dan Indonesia sangat menghargai kerja sama dengan India,” ujar Airlangga.

Tak hanya di manca negara, sebagai Menko, sekaligus Ketua Komite KPC-PEN, pihaknya telah menyalurkan insentif untuk program Kartu Prakerja Rp 5,59 triliun per 14 Juni 2021. “Yang telah menerima insentif sekitar 2,6 juta tentu ini diharapkan bisa menjadikan pelajaran bagi mereka untuk bisa masuk ke lapangan kerja kemudian,” kata Menko Airlangga.

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 + twelve =

Trending

Ke Atas