Mantan petenis nomor satu dunia asal Skotlandia tersebut sebelumnya kalah dua set langsung dari petenis Jepang itu di Australian Open pada Januari lalu.
“Dia bermain sangat baik sewaktu di Australia, terlalu cepat untuk saya saat itu di sana,” kata Murray.
“Saya mencoba untuk mendikte permainan dari poin pertama, dan saya pikir saya melakukannya dengan baik. Ini menjadi salah satu pertandingan terbaik yang saya mainkan dalam beberapa bulan terakhir.”
Baca juga: Murray kembali ke 100 besar dengan kemenangan atas Bublik di Rotterdam
Baca juga: Felix kemas gelar juara tenis ATP Tour perdana di Rotterdam
Murray mematahkan servis Daniel dua kali di set pertama.
Daniel mematahkan servis pada game pertama set kedua, tetapi Murray langsung kembali mematahkan servisnya. Dia mematahkan lagi pada dua game kemudian dan juga di game kedelapan untuk meraih kemenangan dalam waktu satu jam 20 menit.
Murray yang kini berusia 34 tahun itu telah memenangkan gelar juara di Qatar dua kali, yakni pada 2008 dan 2009.
“Jelas hasil pada 12 tahun lalu tidak akan mempengaruhi hasil minggu ini,” katanya.
“Tapi yang saya bisa sampaikan adalah bahwa kondisi di sini bagus untuk permainan saya, jadi jika saya bisa bermain di level yang bagus, lapangan yang cocok untuk saya di sini maka saya akan mempersulit semua orang yang saya hadapi.”
Selanjutnya Murray akan menghadapi unggulan kedua Roberto Bautista Agut di babak kedua.
Murray telah memenangkan tiga dari empat pertemuannya dengan Bautista Agut, tetapi semua kemenangan itu terjadi sebelum 2016 dan petenis Spanyol itu memenangkan pertemuan terakhir mereka pada 2019, demikian AFP.
Baca juga: Murray kalah pada babak pertama pemanasan Australian Open
Baca juga: Bungkam Sakkari di final, Kontaveit raih trofi di St. Petersburg
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Sumber
