Politik

Kaesang Maju Pilkada Depok, Budayawan: Nur Mahmudi dan Badrul Kamal Juga Bukan Orang Depok

Kaesang Maju Pilkada Depok, Budayawan: Nur Mahmudi dan Badrul Kamal Juga Bukan Orang Depok



Nur Mahmudi Ismail saat menjabat Walkot Depok. Soal Kaesang, Budayawan sebut Nur Mahmudi dan Badrul Kamal juga bukan orang Depok.

TERDEPAN.id, DEPOK – Tokoh dan Budayawan Betawi di Depok, Ahmad Dahlan mengaku akan memilih sosok wali kota yang berkomitmen menjaga budaya dan tradisi yang telah berlangsung lama di Kota Depok. Terutama budaya Betawi, karena suku ini yang paling banyak tinggal di Depok.


“Saya sih enggak pernah merasa dihantui siapapun yang mau nyalon gitu. Taapi kami orang Depok akan memilih kepala daerah yang mengerti, yang paham tentang Depok,” jelas Ahmad Dahlan kepada TERDEPAN.id, Senin (12/6/2023).

BACA JUGA :  Hasto: Cakada Harus Bisa Jabarkan Visi Misi Jokowi-Maruf


Menurutnya, siapapun atau berasal dari manapun sosok pemimpinnya, kearifan lokal tidak boleh hilang. “Kita tahu, Depok sudah viral Depok ini bukan Depok seperti dulu, tapi ada kearifan lokal juga yang memang harus dijaga dan kearifan lokal ini harus menjadi tuan rumah dan jadi jati diri di Depok,” katanya.


Ketua Umum Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD) ini juga tidak mempermasalahkan jika nantinya wali kota bukan orang asli Depok. Karena dalam beberapa periode, Depok telah merasakan dipimpin oleh orang yang bukan asli Kota Depok.

 


Dia tidak khawatir terkait kelestarian budaya Betawi di Depok jika nantinya dipimpin oleh orang yang bukan dari suku Betawi. Ia percaya, Betawi sebagai suku terbanyak di Depok disebut akan terus lestari, baik dari sisi budaya atau keseniannya.

BACA JUGA :  Plt Gubernur sampaikan kesiapan Aceh jadi tuan Rumah PON XXI


“Enggak masalah, kemarin Nur Mahmudi dari Jawa Timur, Badrul Kamal juga. Baru sekarang Kiai Idris yang orang Depok,” ujarnya.


Belakangan ini, wacana Kaesang Pangarep maju di Pilkada Depok terus menguat. Pencalonan Kaesang yang bukan warga asli Depok ini akan menantang dominasi PKS yang telah memimpin daerah tersebut selama hampir dua dekade.






Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × five =

Trending

Ke Atas