Life Style

Kasus Bunuh Diri Miss USA Picu Perbincangan Kesehatan Mental

Kasus Bunuh Diri Miss USA Picu Perbincangan Kesehatan Mental


Membicarakan tentang bunuh diri dengan cara yang salah justru bisa menjadi berbahaya.

TERDEPAN.id, NEW YORK — Kabar berpulangnya Miss USA 2019 Cheslie Kryst memicu perbincangan mengenai kesadaran untuk menjaga kesehatan mental. Kryst meninggal dunia pada Ahad (30/1), ditengarai melompat dari gedung bertingkat.


Semasa hidupnya, Kryst kerap bicara tentang isu kesehatan mental dan pernah berbagi mengenai tekanan yang dia hadapi. Pakar kesehatan mental Scott Krakower mengingatkan publik untuk tidak membuat asumsi tentang kehidupan seseorang yang meninggal karena bunuh diri.


Nyatanya, tidak ada orang yang benar-benar mengetahui tentang apa yang dialami mendiang. Pada kasus Kryst, Krakower mewanti-wanti supaya tidak menghakimi mendiang. Menurut dia, sulit untuk memahami dari sudut pandang orang luar mengenai tekanan yang dihadapi Kryst.

BACA JUGA :  Pemeran James Bond Baru Harus Berusia di Bawah 40 Tahun, Tingginya Lebih dari 177,8 Cm


“Setiap kasus berbeda. Setiap orang berbeda,” ujar psikiater di Northwell Health itu.

Asisten Pusat Krisis Respons Suffolk County, Anne Deubel, menyoroti dampak dari perbincangan tentang kematian akibat bunuh diri. Ketika seseorang membicarakannya, bisa jadi dia tidak tahu persis bagaimana pengaruhnya bagi orang-orang yang di sekitar.


Ada kemungkinan orang lain di sekitar juga sedang berjuang menghadapi tekanan, gangguan kesehatan mental, bahkan keinginan bunuh diri. Menjadi berbahaya pula apabila perbincangan tentang bunuh diri malah memicu tindakan serupa oleh orang lain.


“Membicarakan tentang bunuh diri dengan cara yang salah justru bisa menjadi berbahaya. Kenyataannya bahasa yang kita pakai juga sangat memengaruhi masalah yang begitu sensitif ini,” kata Deubel, dikutip dari laman News12, Selasa (1/2).

BACA JUGA :  Sutradara Harry & Meghan Sebut Buckingham Palace Diskreditkan Dokumenternya


Dia menyebutkan beberapa tanda peringatan bahwa seseorang berpotensi mengalami krisis kesehatan mental. Beberapa di antaranya termasuk suasana hati yang lekas memburuk, perubahan kebiasaan tidur, serta perubahan perilaku yang cukup drastis.


Begitu juga perilaku konsumsi obat-obatan atau alkohol, kurangnya minat dalam melakukan hal yang biasanya suka dilakukan, serta bicara tentang niat bunuh diri. Penting bagi masyarakat untuk peka apabila ada orang di sekitar yang mungkin mengalami krisis demikian.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × 2 =

Trending

Ke Atas