Ekonomi

Kelompok Bina Tani Organik Jadi Pejuang Pangan

Kelompok Bina Tani Organik Jadi Pejuang Pangan


Pertamina konsisten melakukan pendampingan terhadap mitra binaan

TERDEPAN.id, PALI — PT Pertamina EP, sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, konsisten melakukan pendampingan terhadap mitra binaan untuk survive di masa pandemi, selain upaya pemenuhan target produksi untuk menjaga ketahanan energi nasional.

Salah satu mitra binaan yang mendapatkan hasil positif adalah Kelompok Bina Tani Organik Desa Jirak Kecamatan Jirak Jaya dalam mengelola padi organik. Pada masa pendemi ini kerja keras kelompok yang merupakan mitra binaan Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field kembali berhasil melakukan panen kedua kalinya.

Muspika Kecamatan Jirak Jaya, Pemerintah Daerah, Pendamping Penyuluh Lapangan Kecamatan Jirak Jaya, Danramil Sekayu, Kepala Desa Jirak serta para anggota Kelompok Bina Tani Organik turun kesawah untuk ikut merasakan panen bersama yang dilaksanakan di sawah Bagio salah satu anggota kelompok beberapa waktu lalu

Pemerintah Kecamatan Jirak Jaya Yudi Suhendra, SE.,M.Si dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Pertamina Asset 2 Pendopo Field yang telah membina masyarakat jirak untuk dapat bangkit melakukan kegiatan bersama secara mandiri khususnya dibidang pertanian.

“Kemandirian sosial serta ketahanan pangan menjadi peranan yang sangat penting untuk dapat bertahan ditengah pandemik Covid-19 saat ini, saat ini Desa jirak sudah membuktikan itu. Menurut saya secara tidak langsung Desa Jirak dapat dikatakan sebagai salah satu kampung tangguh dengan kemandirian pertanian,” ungkap Yudi dalam siaran persnya.

BACA JUGA :  Fitur kesehatan mata pengaruhi keputusan beli laptop

Yudi berharap program ini dapat terus berjalan secara berkesinambungan, karena masyarakat  tidak ada yang dirugikan dari program ini bahkan masyarakat desa jiraklah yang akan menerima manfaatnya. Semoga desa jirak tidak hanya dikenal oleh masyarakat luas karena lapangan minyak Pertamina namun juga sentra pertanian padi organik.

Sementara itu Pendopo Field Manager yang diwakili Pendopo Legal & Relation Ast. Man R. Ferry Prasetyo Wibowo menyampaikan, bahwasanya mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Jirak adalah pertanian. Selama ini yang Pertamia EP lihat kegiatan pertanian pengolahannya dilakukan secara sederhana dan sangat tradisional serta banyak mengunakan bahan–bahan pestisida dan pupuk kimia. Kondisi ini yang mengerakan Pertamina EP untuk memberikan pendampingan kepada para petani Desa Jirak.

“Kami memberikan binaan supaya petani dapat melakukan pertanian yang lebih baik dengan mengunakan bahan-bahan organik yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar, sehingga produk yang dihasilkan lebih sehat, berkualitas tanpa merusak lingkungan,” jelas Ferry.

Lebih dari itu, petani juga lebih mengurangi biaya operasional yang biasanya digunakan untuk membeli bahan-bahan kimia dalam merawat tanamannya. “Sudah menjadi komitmen Pertamina EP untuk memberikan pendampingan serta pembinaan kepada masyarakat di wilayah kerja agar masyarakat dapat tumbuh berkembang bersama Pertamina EP. Semoga ini menjadi contoh kepada para petani di desa–desa sekitar untuk dapat ikut melakukan kegiatan serupa dan menarik minat golongan milenial untuk bercocok tanam dengan sistem organik,” ujar Ferry.

BACA JUGA :  198 Ribu Outlet LPG Subsidi Hadir Lewat OVOO Pertamina

Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field rutin memberi pelatihan penanaman padi organik, masyarakat juga diberi pelatihan bagaimana membuat pupuk organik dengan memanfaatkan bahan-bahan disekitar desa seperti rumput, kotoran hewan, urine hewan, sayur sisa, buah maja, keong. Bahan-bahan tersebut menjadi bahan baku pembuatan pupuk padat dan cair dengan fermentasi. Pupuk tersebut akan diinjeksi ke tanah dan disemprot ke tanaman, sebagai penyubur tanah dan juga pencegah hama alami.

Pada panen kali ini berdasarkan perhitungan Ubinan beras per m nya, didapatkan angka hasil 7.4 ton, hasil ini masih di bawah angka target sepuluh ton namun jauh lebih tinggi dibandingkan angka produksi sebelum program CSR yakni hanya 3,5 ton saja. Tentu hal ini membuktikan bahwa kelompok Bina Tani Organik Desa Jirak telah berjuang untuk mencukupi kebutuhan pangan di desa jirak dan sekitarnya di tengah wabah Covid-19, mereka adalah para pejuang pangan untuk masyarakat yang memastikan cukupnya kebutuhan pangan diwilayahnya, sebagaimana PT.Pertamina EP Asset 2 tetap bekerja untuk memastikan kebutuhan Energi di Indonesia.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × four =

Trending

Ke Atas