Dunia

Korsel bersama Indonesia jembatani kepentingan negara maju, berkembang

Korsel bersama Indonesia jembatani kepentingan negara maju, berkembang



Yang juga harus menjadi perhatian dalam proses transformasi digital adalah kita harus memperhatikan pihak-pihak yang terisolasi akibat ketimpangan digital

Jakarta (ANTARA) – Korea Selatan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk menjembatani kepentingan antara negara maju dan negara berkembang melalui forum G20, khususnya dalam transformasi digital.

“Kami berkomitmen untuk bersama-sama dengan Indonesia untuk menjadi jembatan antara negara berkembang dan negara maju dalam transformasi digital. Kami pandang Indonesia sebagai negara sahabat yang berharga,” kata Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-sung dalam wawancara khusus dengan ANTARA pada Jumat (18/3).

Indonesia dalam memegang Presidensi G20 berkomitmen untuk lebih membawa kepentingan negara-negara berkembang di dalam forum 20 negara ekonomi besar dunia itu, termasuk dalam hal transformasi digital.

Untuk itu, dalam Presidensi G20 Indonesia, isu transformasi digital juga menjadi salah satu prioritas di samping isu pemulihan kesehatan global dan transisi energi berkelanjutan.

BACA JUGA :  Bank Dunia: Asia Selatan mengalami resesi terburuk

Baca juga: Digital Economy Working Group G20 didorong buat ‘deliverables’ konkret

Menurut Dubes Park, transformasi digital adalah sebuah proses menuju dan membangun sebuah inovasi ekonomi yang berbasis digital dengan memanfaatkan teknologi digital.

“Ada beberapa hal yang dapat mendorong dalam mewujudkan transformasi digital, yaitu sektor artificial intelligence, big data, 5G, dan industry 4.0,” ujarnya.

Dubes Korea Selatan pun menekankan pentingnya transformasi digital karena dapat mendorong peningkatan produktivitas perusahaan-perusahaan dan juga membawa perubahan besar bagi masyarakat dan budaya di suatu negara.

Namun, Dubes Korsel itu  juga menekankan bahwa proses transformasi digital perlu memperhatikan isu ketimpangan infrastruktur dan kemampuan digital antara masyarakat dan antara negara-negara.

Baca juga: Menlu: Transformasi digital penting untuk pemulihan ekonomi

“Yang juga harus menjadi perhatian dalam proses transformasi digital adalah kita harus memperhatikan pihak-pihak yang terisolasi akibat ketimpangan digital,” katanya.

Untuk itu, dia berpendapat bahwa negara-negara G20 perlu membangun sistem inklusivitas digital yang baik.

BACA JUGA :  Pengelolaan JSN Dikembalikan ke UU SJSN dan BPJS, Rieke: Harus Dikawal Ketat

“Untuk mengatasi persoalan pengangguran atau penciptaan lapangan kerja dan untuk menangani masalah yang dihadapi usaha mikro kecil dan menengah serta kelompok rentan (dalam mewujudkan transformasi digital), sangat penting kita membangun inklusivitas digital. Maka melalui G20 ini kita perlu membangun sistem inklusivitas digital yang kokoh,” ucap Dubes Park.

“Korea Selatan adalah negara maju di bidang transformasi digital. Kami bisa berbagi pengalaman kami dengan negara-negara yang membutuhkan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama,” lanjutnya.

Dalam wawancara khusus tersebut, Dubes Park juga menegaskan bahwa pemerintah Korea Selatan siap mendukung dan bekerja sama untuk menyukseskan Presidensi G20 Indonesia tahun ini.

Baca juga: IWG G20 dorong pemulihan global lewat infrastrukur berkelanjutan

Baca juga: Menlu Kenya: Presidensi G20 kembali jadikan Indonesia episentrum dunia

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × four =

Trending

Ke Atas