Sport

Makna bola basket bagi seorang Lena

Makna bola basket bagi seorang Lena



Mimika (ANTARA) – “Iya, nama saya hanya itu, Lena,” ujar pelatih tim bola basket putri Jawa Timur di PON XX Papua, Lena, kepada pewarta yang bertanya penasaran, “Apakah namanya memang hanya satu kata?”.

Lena, satu-satunya pelatih kepala perempuan pada cabang olahraga bola basket PON Papua baik sektor putra maupun putri, tertawa melihat wajah heran para kuli tinta yang mengira namanya lebih panjang dari yang tertera di lembar statistik pertandingan.

Omong-omong, jarang sekali dia tampak riang seperti itu selama PON Papua. Saat mendampingi timnya berlaga dari tepi lapangan, paras Lena selalu serius nyaris tanpa senyum.

Sesekali, perempuan asal Bagansiapiapi, Riau, itu, berteriak memberikan instruksi. Lalu kembali diam, memikirkan strategi apa yang pas untuk menundukkan lawan.

Pengamatannya tajam. Jika Jawa Timur mengalami kesulitan, dengan cepat dia menemukan solusi. Pengalaman memang tak pernah berbohong. Medali emas PON XX Papua yang direbut timnya menjadi bukti.

BACA JUGA :  Panjat Tebing, Tim Putra Jatim & Putri Jabar raih emas

Tak seperti namanya yang singkat, Lena memiliki jejak panjang di bola basket, khususnya di dunia bola basket Surabaya dan, lebih luas lagi, Jawa Timur.

Saat masih aktif bermain, Lena yang berposisi sebagai point guard memperkuat klub Sahabat Surabaya.

Setelah pensiun sebagai pebasket sekitar 20 tahun lalu, Lena hanya memiliki satu tujuan yaitu menjadi pelatih.

“Karena saya menyukai anak kecil, jadi saya memulai karier dari melatih anak-anak,” tutur Lena.

Ternyata, murid yang dilatihnya terus menunjukkan prestasi demi prestasi. Lena lalu dilibatkan sebagai pelatih di Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).

Selain itu, Lena juga menangani bola basket di beberapa sekolah di Surabaya, salah satunya adalah SMA St. Louis 1.

Ada beberapa pemain tim putri Jawa Timur di PON Papua berasal dari sekolah tersebut yaitu Elysia Kartika, Fransisca Inge, Julienna Hartono, Merissa Pangestu dan Christine Tjundawan.

BACA JUGA :  MotoGP dan Formula 1 restart, berikut komparasi jadwalnya

Christine, anggota tim putri Jawa Timur di PON 2016 dan PON 2021, bahkan ditangani Lena sedari SMP.

Lena membawa tim putri SMA St. Louis 1 menjadi skuad yang disegani di liga bola basket pelajar, Developmental Basketball League (DBL) dengan meraih lima kali gelar juara pada tahun 2014-2019.

Catatan-catatan itulah yang membuat Lena dipercaya untuk membesut tim bola basket putri Jawa Timur di PON XX Papua. Sebuah kesempatan perdana bagi dirinya.

“Baru kali ini saya dipercaya memegang anak-anak di PON. Sebelumnya cuma jadi penonton,” kata juru taktik yang lahir pada 15 Februari 1979 itu.

Baca juga: Tim basket putri Jatim bertekad raih hasil sempurna di Pool X

Selanjutnya: bak seorang ibu

Oleh Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five + 9 =

Trending

Ke Atas