Life Style

Mengapa Pencernaan Disebut Otak Kedua Bagi Anak?

Mengapa Pencernaan Disebut Otak Kedua Bagi Anak?


Otak dan saluran cerna memiliki keterkaitan yang disebut gut-brain axis.

TERDEPAN.id, JAKARTA — Pencernaan sering kali dikatakan sebagai otak kedua terutama bagi anak. Mengapa bisa begitu?


Ahli gizi Dr Rita Ramayulis DCN MKes, menjelaskan bahwa pencernaan yang sehat dapat memengaruhi perkembangan otak dan juga sebaliknya. Secara umum, saluran cerna memengaruhi otak dalam hal mengatur perilaku, emosi, dan logika, sedangkan otak memengaruhi saluran cerna dalam hal penyerapan nutrisi yang dikonsumsi.


“Keterkaitan antara keduanya ini dikenal dengan istilah gut-brain axis,” ujar Rita yang juga penulis buku tentang gizi dalam talk show Bebelac bertajuk “Pentingnya Gut-Brain Axis untuk Menumbuhkan Anak Hebat” yang diselenggarakan secara virtual, pekan lalu (11/12).

BACA JUGA :  YKPI Luncurkan Telementoring ECHO Tingkatkan Deteksi Dini Kanker

Melalui gut-brain axis, saluran cerna akan memengaruhi otak untuk memproduksi neurotransmitter yang berkaitan dengan sosial-emosional anak, salah satunya hormon serotonin yang menghasilkan perasaan senang dan nyaman. Maka dari itu, interaksi sehat antara sistem pencernaan dan otak tergolong krusial dalam mendukung kebaikan hati si kecil, seperti kecerdasan intelektual dan emosional anak.

Rita mengungkapkan, apa yang anak konsumsi dapat memperkuat kesehatan pencernaan, otak, hingga kebesaran hatinya, sehingga dapat memberikan dampak positif yang menyeluruh bagi anak. Salah satu nutrisi untuk pencernaan sehat yang dapat dikonsumsi anak adalah prebiotik atau makanan bagi bakteri baik.

BACA JUGA :  Mengenal Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak


“Sebagai contoh, prebiotik dapat ditemukan pada sayur, buah, atau susu pertumbuhan yang diperkaya dengan prebiotik,” tuturnya.

Menurut Rita, salah satu nutrisi utama untuk memungkinkan proses gut-brain axis adalah prebiotik yang berperan untuk memberi makan mikrobiota pada saluran cerna seperti bifidobacterial yang menstimulasi pertumbuhan spesies Bifidobacterium dan Lactobacillus tertentu, dan mengurangi bakteri patogen. Mikrobiota ini juga bertugas untuk berkomunikasi dengan otak, termasuk meminta otak untuk mengatur emosi dan perilaku anak.

“Prebiotik, seperti FOS:GOS dengan perbandingan 1:9, juga memiliki beberapa manfaat kesehatan lain, di antaranya membantu menjaga daya tahan tubuh dan mengurangi risiko infeksi pada anak,” ujar Rita.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × five =

Trending

Ke Atas