Ekonomi

Menkop UKM Tanam Pisang Cavendish di Bener Meriah

Menkop UKM Tanam Pisang Cavendish di Bener Meriah


Pisang Cavendish tersebut akan di ekspor ke Timur Tengah.

TERDEPAN.id, BANDA ACEH — Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan tanam perdana pisang Cavendish dengan pola kemitraan di Kabupaten Bener Meriah dalam upaya memenuhi permintaan pasar.

“Pisang cavendish ini menjadi komoditas yang akan dipasarkan ke Timur Tengah, sehingga penanaman secara massal perlu dilakukan guna mencapai target,” kata Teten Masduki di Redelong, akhir pekan ini.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela penanaman perdana pisang Cavendish di Bener Meriah saat kunjungan kerja ke Dataran Tinggi Gayo, Aceh.

Ia menjelaskan, pemerintah menargetkan pisang Cavendish tersebut akan di ekspor ke Timur Tengah sehingga untuk mencapai target tersebut maka penanamannya harus dimaksimalkan. Dalam kunjungan kerja ke Aceh Tengah dan Bener Meriah, ia berjanji akan memperkuat koperasi dan UKM di daerah itu, khususnya untuk produk unggulan kopi arabica Gayo dan pisang cavendish.

BACA JUGA :  Dear Boss, Komunikasi dan Keterbukaan Bikin Karyawan Betah Bekerja

Wakil Bupati Bener Meriah Dailami mengatakan pengembangan tanaman pisang cavendish tersebut dilakukan di wilayah Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah. Ia mengatakan kemitraan yang terjalin dengan PT Great Giant Pineapple (GGP) untuk pemasaran ekspor hasil panen ke wilayah Timur Tengah.

“Kami berharap kepada Bapak Menteri Koperasi dan UKM, semoga penanaman pisang cavendish dengan pola kemitraan ini dapat dikembangkan seluas-luasnya di Bener Meriah,” kata Dailami.

BACA JUGA :  NTB Intensifkan Pola Tanam Atasi Penyusutan Lahan Pertanian

Menurut dia, Pemkab Bener Meriah telah menyediakan lahan seluas kurang lebih 300 hektare dan pihaknya berharap adanya bantuan modal usaha bagi masyarakat melalui pembinaan terhadap koperasi dan UKM di daerah itu. “Tentunya ada keterbatasan pemerintah daerah dan keterbatasan modal di masyarakat, sehingga perlu bantuan oleh Bapak Menteri dalam pengembangannya dan akses modal melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LBDP), Bank BSI, dan lembaga keuangan lainnya,” demikian kata Dailami.


 


 





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fifteen − 11 =

Trending

Ke Atas