Ekonomi

Pelindo Jajaki Kerja Sama Pengembangan Fasilitas Penunjang Logistik

Pelindo Jajaki Kerja Sama Pengembangan Fasilitas Penunjang Logistik


Pelindo gandeng YCH Indonesia untuk pengembangan penunjang logistik Indonesia Timur

TERDEPAN.id, JAKARTA — PT Pelindo Solusi Logistik atau SPSL bersama PT YCH Indonesia melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan Fasilitas Penunjang Logistik di Indonesia. Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha mengatakan penandatangan tersebut dilakukam untuk menggali potensi bisnis dalam pengembangan Fasilitas Penunjang Logistik antara pelabuhan Tanjung Priok dan kawasaan industri di wilayah timur Jakarta. 


“Ini juga untuk menjajaki pengembangan smart growth center yang merupakan salah satu inisiatif dalam ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC),” kata Joko dalam permyataan tertulisnya, Rabu (6/7/2022). 

BACA JUGA :  Ini Penyebab Grafik Perjalanan KA 2021 Berubah


Penandatanganan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari MoU yang ditandatangani antara PT YCH Indonesia dan PT Multi Terminal Indonesia pada November 2021. Joko mengharapkan kolaborasi tersebut dapat memberikan dampak positif yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. 


Selaik itu juga akan menjadi batu loncatan untuk memacu transformasi digital Indonesia menuju kemajuan yang lebih besar agar tetap kompetitif di era new normal.  “SPSL akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan layanan bisnis perusahaan dalam bidang logistik dan hinterland development sehingga dapat berkontribusi untuk mendorong integrasi ekosistem dan efisiensi rantai logistik guna mendukung akselerasi pertumbuhan perdagangan dan ekonomi, salah satunya melalui penandatanganan MoU ini dengan YCH Indonesia,” ungkap Joko. 

BACA JUGA :  Adopsi Strategi Baru, Marks and Spencer akan Tutup 67 Toko dalam Lima Tahun ke Depan


Joko juga menginginkan pengembangan Smart Growth Center dapat mendukung konektivitas antara pelabuhan dan hinterland area. Khususnya melalui pengembangan teknologi untuk menjadi enabler pada operasional logistik sehingga rantai pasok Indonesia dapat menjadi lebih agile, efektif,  dan efisien.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 − 4 =

Trending

Ke Atas