Dunia

Pembicaraan AS-Taliban tentang bantuan kemanusiaan ‘berbobot’

Pembicaraan AS-Taliban tentang bantuan kemanusiaan ‘berbobot’



Washington (ANTARA) – Pembicaraan antara Amerika Serikat dan Taliban mengenai isu bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan saat pertemuan di Qatar selama akhir pekan “berbobot”, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pada Selasa (12/10).

Ia menggambarkan pembicaraan antara kedua pihak “sangat positif”.

Selama pertemuan dua hari antara perwakilan Taliban dan pejabat AS, para pejabat membahas akses bantuan kemanusiaan.

Pembicaraan itu diikuti oleh antara lain sejumlah komunitas intelijen dan Lembaga Pembangunan Internasional AS.

Menurut Price, pembicaraan itu berfokus pada isu keamanan dan terorisme, HAM, serta soal perjalanan yang aman bagi warga asing maupun para warga Afghanistan sekutu AS untuk meninggalkan negara tersebut.

BACA JUGA :  Sinovac tingkatkan produksi vaksin COVID hingga satu miliar dosis

Baca juga: AS upayakan penerbangan carter dari Afghanistan 

 

Pemerintah AS di Washington berulang kali menyeru penguasa baru Afghanistan agar membuktikan penghormatan terhadap HAM, termasuk hak kaum perempuan dan anak perempuan, supaya mendapatkan legitimasi internasional.

“Delegasi menjelaskan, seperti yang telah kami sampaikan secara konsisten, bahwa pada akhirnya Taliban akan dinilai tidak hanya melalui kata-katanya tetapi juga melalui tindakannya,” kata Price.

Pertemuan terpisah dengan perwakilan Taliban yang menyertakan pejabat Uni Eropa serta pejabat AS berlangsung pada Selasa, katanya.

Semenjak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus, Washington membekukan bantuan bilateral untuk Afghanistan. Namun, AS mengatakan masih menyediakan bantuan melalui LSM.

BACA JUGA :  Piala Menpora: Persib bermain imbang 1-1 lawan Bali United

Muncul seruan agar cadangan pemerintah yang ditahan di AS bisa diakses oleh pemerintah baru pimpinan Taliban guna meredakan krisis kemanusiaan yang semakin berkembang.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS akan danai bantuan untuk Afghanistan, bukan pemerintahnya

Baca juga: Mayoritas warga Afghanistan sekutu AS mungkin tertinggal

 

Turki tak mampu tampung migran tambahan dari Afghanistan



Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2021



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty + 10 =

Trending

Ke Atas