Digital

Pengacara Dea Tunggaesti Salurkan Ponsel Hasil Galang Dana untuk Siswa Belajar Online

Pengacara Dea Tunggaesti Salurkan Ponsel Hasil Galang Dana untuk Siswa Belajar Online

Pakar hukum dan pengacara, Dea Tunggaesti, menyalurkan puluhan telepon genggam hasil penggalangan dana yang diinisiasinya di kitabisa.com untuk pelajar dan mahasiswa di beberapa daerah.

Sampai berakhirnya, aksi galang dana ini berhasil menghimpun Rp. 50.009.856. Dana ini lalu digunakan untuk membeli 70 unit telepon genggam.

“Jangankan laptop, bahkan banyak siswa belum punya handphone yang paling murah sekali pun. Mereka berasal dari keluarga kurang mampu, yang bahkan untuk kebutuhan pangan pun mengalami kesulitan,” ujarnya, Sabtu 12 September 2020.

Dea mengatakan, gerakan #GadgetBuatBelajar ini ditujukan untuk membantu mereka yang kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) lantaran tidak memiliki gawai penunjang.

BACA JUGA :  realme luncurkan Buds Air 2, harga mulai Rp500 ribuan

Dari total 70 ponsel itu, Dea Tunggaesti dan timnya telah menyalurkan 24 unit. Ada yang diberikan langsung, ada pula yang dikirim ke luar daerah.

Sebelumnya, dibantu jaringan pertemanan di daerah, Dea mendata dan menyeleksi calon penerima agar benar-benar tepat sasaran.

“Di beberapa titik seperti di Jakarta dan Karawang, saya dan tim turun langsung untuk mendistribusikan. Namun untuk daerah lain, kami kirim ke tempat masing-masing. Total sudah 24 _handphone- yang kami distribusikan, sisanya masih dalam proses pendataan,” tambah ibu dua anak ini.

BACA JUGA :  Dua perempuan pengusaha berbagi pengalaman jualan online

Dea Tunggaesti berharap ponsel-ponsel tersebut digunakan secara bertanggung jawab dan untuk memfasilitasi pembelajaran di masa pandemi.

“Kami meminta peran aktif orang tua dan kesadaran untuk membantu mengawasi penggunaan Hp agar digunakan semestinya untuk belajar,” pungkas doktor Ilmu Hukum dari Universitas Padjajaran ini.

Di Indonesia, sekitar 52 juta pelajar dan mahasiswa kesulitan mengikuti pembelajaran online. Masalah utama adalah tidak semua keluarga memiliki ponsel atau komputer, di samping persoalan koneksi Internet.

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 − two =

Trending

Ke Atas