Politik

Pengamat: Cawapres Bisa Jadi Penghambat Koalisi Anies

Pengamat: Cawapres Bisa Jadi Penghambat Koalisi Anies


Berkoalisi merupakan kesempatan Demokrat dan PKS masuk ke pemerintahan.

TERDEPAN.id, JAKARTA — Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, mengatakan persoalan bakal calon wakil presiden dari Anies Baswedan, berpotensi jadi penghambat koalisi. Namun peluang

Dikatakannya, rencana dari partai-partai politik untuk meresmikan koalisi dukungan kepada Anies Baswedan batal dilakukan pada Kamis (10/11/2022), lantaran kesibukan dari Partai Demokrat dan PKS.

“Penundaan itu memunculkan spekulasi mengenai kelanjutan pencalonan Anies Baswedan dalam pemilihan presiden mendatang,” kata Bawono, Rabu (9/11/2022).

Diungkapkannya,  persoalan penentuan siapa bakal calon wakil presiden nanti akan berpotensi dapat menjadi ganjalan komunikasi dari ketiga partai politik pendukung Anies, dalam mewujudkan koalisi. Karena, lanjut dia, tentu ada keinginan dari masing-masing partai politik untuk mengajukan kader mereka sebagai pendamping Anies Baswedan. Termasuk keinginan Partai Demokrat untuk mengedepankan AHY dan PKS mengedepankan Aher.

BACA JUGA :  Mentan SYL dan Kapolri Sigit Lepas Ekspor Pertanian Rp 14,4 Triliun

“Tapi meskipun demikian persoalan ini bukan berarti tidak akan menemui bagi solusi nanti di kemudian hari,” ungkap Bawono.

Menurutnya, Partai Demokrat dan PKS tidak akan lari dari rencana koalisi, meskipun nanti kader mereka tidak menjadi cawapres Anies Baswedan. Bagi Partai Demokrat dan PKS, kata dia, berada dalam koalisi perubahan ini merupakan kesempatan terbesar bagi kedua partai politik tersebut untuk nanti masuk di dalam pemerintahan sebagai bagian dari partai berkuasa.

BACA JUGA :  Wujudkan Indonesia Maju 2045, Menko Airlangga Tegaskan Keberlanjutan Kebijakan Reformasi Ekonomi

“Lain sekali dengan keterlibatan mereka dalam koalisi perubahan ini apabila terbentuk mereka lah inisiator koalisi bersama Partai NasDem,” papar Bawono.

Selain itu, menurut dia, titik temu koalisi dari ketiga partai itu tidak terbatas cuma dalam soal posisi cawapres saja. Bisa saja titik temu lain misal ketua tim pemenangan dan juga posisi-posisi di kementerian kelak.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five + sixteen =

Trending

Ke Atas