Sport

PM Jepang bilang tak pernah mengutamakan Olimpiade

PM Jepang bilang tak pernah mengutamakan Olimpiade


Prioritas saya adalah melindungi nyawa dan kesehatan warga Jepang

Jakarta (ANTARA) – Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada Senin mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengutamakan Olimpiade yang penyelenggaraannya kurang dari tiga bulan lagi itu.

Pernyataan tersebut disampaikan Suga pada hari yang sama dengan hasil jajak pendapat yang menunjukkan hampir 60 persen warga Jepang ingin Olimpiade Tokyo dibatalkan.

Ketika ditanya dalam rapat komite parlemen apakah Olimpiade akan berlanjut meski jumlah infeksi COVID-19 melonjak, Suga menanggapi bahwa “saya tidak pernah mengutamakan Olimpiade,” demikian dilansir Reuters, Senin.

Baca juga: Wakil presiden IOC yakin Olimpiade Tokyo tetap berjalan

“Prioritas saya adalah melindungi nyawa dan kesehatan warga Jepang. Yang utama kita harus mencegah penyebaran virus,” ujar dia menambahkan.

BACA JUGA :  Heat dan Adebayo hampir sepakati kontrak 163 juta dolar AS

Sebelumnya, para pejabat Komite Olimpiade Internasional (IOC), panitia pelaksana Tokyo 2020 dan Suga sendiri telah menegaskan bahwa Olimpiade akan berlanjut dengan cara yang aman dan terjamin, salah satunya dengan penetapan larangan bagi penonton asing.

Panitia pelaksana juga bahkan telah menerbitkan panduan protokol kesehatan selama Olimpiade, seperti kewajiban tes COVID-19 sebanyak dua kali sebelum keberangkatan hingga tes berkala selama penyelenggaraan berlangsung.

Baca juga: Pemerintah Jepang berupaya perpanjang status darurat hingga 31 Mei

Meski demikian, Suga mengatakan IOC yang akan mengambil keputusan final soal nasib Olimpiade. Peran pemerintah adalah mengambil langkah-langkah agar pesta olahraga empat tahunan tersebut bisa berlangsung aman.

BACA JUGA :  KOI pastikan SK tim CdM Olimpiade Tokyo segera terbit

Beberapa ajang uji coba Olimpiade sebetulnya sudah terselenggara dengan sukses. Yang terbaru adalah uji coba cabang atletik di New National Stadium pada Minggu (9/4).

Selama penyelenggaraan berlangsung, para atlet wajib mengikuti tes COVID-19 setiap hari, dan mereka juga ditempatkan dalam gelembung serta tidak diperkenankan ke luar kecuali menuju stadion.

Baca juga: Olimpiade Tokyo gelar uji coba atletik tanpa penonton

Baca juga: Kampanye daring anti Olimpiade didukung hampir 200.000 orang di Jepang

Baca juga: Pfizer/BioNTech sepakat suplai vaksin untuk atlet Olimpiade Tokyo

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2021



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × 5 =

Trending

Ke Atas