Ekonomi

Rusia Klaim Bayar Penuh Kupon Rp 1,4 Triliun untuk Eurobond 2035

Rusia Klaim Bayar Penuh Kupon Rp 1,4 Triliun untuk Eurobond 2035


Ini merupakan pembayaran ketiganya sejak sanksi Barat.

TERDEPAN.id, MOSKOW — Kementerian keuangan Rusia mengatakan telah membayar penuh kupon Eurobond Rusia yang jatuh tempo pada 2035. Ini merupakan pembayaran ketiganya sejak sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya, mempertanyakan kemampuan Moskow untuk membayar utang mata uang asing. 


Kementerian mengatakan telah menyalurkan 102 juta dolar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) untuk pembayaran kupon Eurobond ke National Settlement Depository (NSD) Rusia. “Kementerian keuangan Rusia telah sepenuhnya melaksanakan kewajibannya untuk melayani sekuritas berdaulat Federasi Rusia sesuai dengan prospektus Eurobond,” kata kementerian itu, Selasa (29/3/2022).

BACA JUGA :  Buwas Kembali Jadi Dirut Bulog, Ini Alasannya


Tidak disebutkan apakah pembayaran telah dikirim ke Euroclear atau diproses lebih lanjut ke pemegang Eurobond asing.


Menurut prospektus Eurobond, penyelesaian dengan investor terjadi melalui NSD dan Euroclear. Jika karena alasan di luar kendalinya, Federasi Rusia tidak dapat melakukan pembayaran dalam dolar AS, maka penyelesaian mungkin dalam mata uang euro, pound sterling, franc Swiss, atau rubel Rusia.


Baik Euroclear maupun NSD tidak segera menanggapi permintaan komentar.


Sebelumnya pada Maret, Rusia membayar kupon 117 juta dolar AS (sekitar Rp 1,6 triliun) dan 66 juta dolar AS (sekitar Rp 947 miliar) pada dua Eurobonds berdaulat, dari total 3,4 miliar dolar AS (sekitar Rp 48,8 triliun) dalam pembayaran kupon dan penebusan utang luar negeri yang jatuh tempo tahun ini, serta karena beberapa peminjam korporat menghadapi penundaan pembayaran.

BACA JUGA :  Kaesang Ketum PSI, Bappilu PDIP Bantah Ada Kerenggangan Jokowi-Megawati


Pembayaran Rusia berikutnya adalah pada tanggal 31 Maret dengan biaya 447 juta dolar AS (sekitar Rp 6,4 triliun) jatuh tempo. Pembayaran terbesarnya tahun ini, dan pembayaran penuh pertama dari pokok sebesar 2 miliar dolar AS (sekitar Rp 28,7 triliun), jatuh tempo pada tanggal 4 April 2022.

sumber : Reuters





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eleven − one =

Trending

Ke Atas