Life Style

Sarung Kanjeng, Padukan Nilai Tradisi dan Unsur Kontemporer

Sarung Kanjeng, Padukan Nilai Tradisi dan Unsur Kontemporer


Sarung Kanjeng dobrak pandangan sarung tak sekadar pakaian santri atau untuk ibadah

TERDEPAN.id, PEKALONGAN — Sekelompok anak muda di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berinisiatif memopulerkan sarung batik dengan desain retro kontemporer. Hal itu diwujudkan lewat jenama Sarung Kanjeng yang mereka kelola.

Diproduksi dengan teknik tradisional buatan tangan, Sarung Kanjeng menawarkan konsep sarung yang tidak melulu identik dengan kaum santri. Alih-alih demikian, sarung ditujukan sebagai pakaian sehari-hari (daily outfit) bagi publik yang lebih luas.

Manajer kreatif Sarung Kanjeng, Ma’ruf Al-Haddad, berpendapat selama ini sarung batik kerap diidentikkan dengan busana kaum santri atau pakaian untuk beribadah. Sarung Kanjeng hadir demi mendobrak cara pandang konvensional itu.

BACA JUGA :  Deteksi Dini Leukemia Anak Bantu Kurangi Risiko Kematian

“Jadi sarung batik tidak hanya dipakai pas sholat atau di kawasan pesantren saja. Bisa juga untuk ke kafe atau warung kopi,” ungkap Ma’ruf lewat pernyataan resminya yang diterima TERDEPAN.id.


 


Meskipun sarung batik merupakan produk tradisi, namun dalam opininya tetap harus diinovasikan sesuai tren busana anak muda zaman sekarang. Ma’ruf menyampaikan, hal itu menjadi visi dari Sarung Kanjeng.


Ma’ruf pun menjabarkan keunggulan produk Sarung Kanjeng. Bahan kain yang lentur dengan kualitas premium membuat Sarung Kanjeng nyaman dipakai sepanjang hari, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Desain motif kontemporer juga dapat dipadu-padakan dengan gaya kekinian anak muda.

Sarung Kanjeng terus menyesuaikan tren desain masa kini dan mengembangkan coraknya secara inovatif. Terobosan itu agar sarung batik yang selama ini memiliki corak dan motif paten dari generasi ke generasi mampu melampaui kesan kuno.

BACA JUGA :  Studi: Senyawa yang Lindungi Sel Paru Dapat Blokir Covid-19

“Anak-anak muda harus didorong agar berani mix and match gaya sarung batik dengan sepatu sporty atau kostum trendi,” kata Ma’ruf. Ke depan, Sarung Kanjeng ingin terus mengembangkan desain yang berangkat dari narasi tradisi dan inspirasi nilai-nilai kehidupan.

Jenama sarung batik yang dirintis sejak 2018 itu sudah menghasilkan ratusan motif desain. Selama beberapa tahun perkembangannya, Sarung Kanjeng telah berkolaborasi dengan dua kreator, yakni Sarah Monica dan Sugito Ha Es.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ten + eleven =

Trending

Ke Atas