Digital

Sempat diblokir, Telegram boleh beroperasi lagi di Brasil

Sempat diblokir, Telegram boleh beroperasi lagi di Brasil



Jakarta (ANTARA) – Mahkamah Agung Brasil mencabut aturan blokir terhadap aplikasi pesan instan Telegram, yang berlaku akhir pekan lalu.

Hakim Mahkamah Agung, Alexandre de Moraes, dikutip dari Reuters, Senin, mengatakan aplikasi pesan instan tersebut sudah menunjukkan “kepatuhan penuh”.

“Saya menarik kembali keputusan penangguhan penuh operasi Telegram di Brasil,” kata Moraes.

Mahkamah Agung Brasil sempat memblokir Telegram karena aplikasi tersebut berulang kali tidak mematuhi aturan di negara tersebut, antara lain memblokir akun yang menyebarkan misinformasi.

BACA JUGA :  Big Bad Wolf kembali hadir di Tokopedia mulai 7 Agustus

Pendiri Telegram, Pavel Durov, meminta maaf atas “kelalaian” mereka mematuhi perintah pengadilan.

Telegram juga menunjuk Alan Campos Elias Thomaz sebagai perwakilan di Brasil, memenuhi salah satu permintaan utama pengadilan.

Keputusan memblokir Telegram kemarin dianggap sebagai salah satu perseteruan Mahkamah Agung dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Hakim Moraes memimpin sejumlah penyelidikan terhadap Presiden Bolsonaro dan pendukungnya soal penyebaran berita palsu.

Sang presiden menyebut penangguhan Telegram adalah “tidak bisa diterima”.

BACA JUGA :  Partai Ummat: Reformasi Jilid II Agenda Mendesak 

Ia dan pendukungnya menggunakan Telegram untuk berkomunikasi. Platform lainnya, seperti WhatsApp, Google dan Twitter, mematuhi perintah Mahkamah Agung untuk memblokir akun-akun yang menyebarkan hoaks.

Baca juga: Mahkamah Agung Brazil tangguhkan Telegram

Baca juga: Puluhan kanal Telegram diblokir di Jerman

Baca juga: Pembaruan Telegram permudah pembuatan stiker bergerak

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nineteen − seven =

Trending

Ke Atas