Ekonomi

Subsektor Perikanan Budi Daya Jadi Leading Sektor Ekonomi

Subsektor Perikanan Budi Daya Jadi Leading Sektor Ekonomi


Indonesia memiliki lahan dan komoditas yang sangat potensial.

TERDEPAN.id, JAKARTA–Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan subsektor perikanan budidaya sebagai leading sektor perekonomian nasional. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan hal ini dilakukan lantaran subsektor perikanan budidaya memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan menjadi salah satu sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat, penyediaan lapangan kerja serta mendukung ketahanan pangan. 


Trenggono menyampaikan paradigma peran UPT dari hanya sebatas pelayan masyarakat  dan sebagai agent of change serta pemberi solusi, saat ini bertambah perannya sebagai katalisator ekonomi.

BACA JUGA :  Di BRI Microfinance Outlook 2024, Menkeu Apresiasi Keberadaan AgenBRILink


“Artinya bukan hanya sebagai pusat informasi teknologi saja tetapi mampu memberikan dampak sebagai penghela kegiatan ekonomi para pembudidaya dan berkontribusi bagi perekonomian nasional,” ujar Trenggono dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (10/1).


Menurut Trenggono, Indonesia harus bisa kembangkan perikanan budidaya seperti perikanan budidaya di Australia, Norwegia, Jepang, dan juga Vietnam yang sektor perikanan budidayanya sudah berkembang. Pasalnya, Indonesia memiliki lahan dan komoditas yang sangat potensial. 


Trenggono menyebut peningkatan produksi perikanan budidaya berkelanjutan dapat melalui optimalisasi peran UPT dengan potensi sumber daya manusia yang mumpuni di bidang perikanan budidaya serta potensi lahan yang bisa dikelola untuk pengembangan perikanan budidaya dengan selalu memperhatikan keberlanjutan ekosistem.

BACA JUGA :  Kredit Perbankan Maret 2023 Tinggi Capai 9,93 Persen


“Kita semua harus terus menjaga kesolidan di Internal KKP dan terus berkonsolidasi dengan seluruh stakeholder terkait dalam rangka memajukan sub sektor perikanan budidaya yang dapat dimanfaatkan masyarakat, khususnya pembudidaya secara optimal, bertanggungjawab, dan berkelanjutan,” kata Trenggono.


 


 





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 + 17 =

Trending

Ke Atas