Ekonomi

Taiwan Protes Penolakan Produk Perikanan oleh China

Taiwan Protes Penolakan Produk Perikanan oleh China


China secara bertahap menghentikan impor ikan kerapu, layur, dan makarel kuda Taiwan.

TERDEPAN.id, BEIJING — Sekitar 100 perusahaan makanan perikanan Taiwanmenyampaikan protes karena tidak diizinkan memasok produk mereka ke China. Penolakan tersebut berdampak terhadap produk-produk perikanan lokal, seperti cumi-cumi, sauri pasifik, dan senangin, kataDeputi Menteri Pertanian Taiwan (COA) Chen Junne-jih seperti dikutip CNA, Sabtu (10/12/2022).


Kantor berita Taiwan itu melaporkan bahwa sejak Juni, Kementerian Kepabeanan China (GACC) secara bertahap menghentikan impor ikan kerapu, ikan layur, dan ikan makarel kuda dari Taiwan tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Larangan tersebut kemudian diperluas hingga mencakup produk dari berbagai jenis makanan dari Taiwan, kataCOA.

BACA JUGA :  Disorda Papua sebut pembangunan venue rugbi telan biaya Rp121 miliar


Sementara itu, juru bicara Kantor Dewan Pemerintah China untuk Urusan Taiwan, Zhu Fenglian, membantah pernyataan COA itu. Menurut dia, justru perusahaan-perusahaan dari Taiwan gagal melengkapi informasi daftar produk.


GACC sudah merilis regulasi terbaru impor makanan sejak April 2021. Aturan yang mulai diberlakukan secara efektif pada Januari 2022 tersebut mengharuskan eksportir untuk memastikan manfaat dan keamanan produk makanan yang masuk ke China.

BACA JUGA :  Kemenko: Presidensi G20 Berefek Ganda pada Transportasi Hingga UMKM


“Informasi mengenai hal itu sudah disampaikan ke otoritas dan perusahaan Taiwan agar mereka mendaftarkan produk sesuai regulasi yang berlaku di China daratan,” kataZhu.


Ia menilai pernyataan otoritas Taiwan itu bisa menimbulkan fitnah karena kesalahan ada pada perusahaan-perusahaanTaiwanyang gagal memenuhi persyaratan China. Oleh sebab itu, dia mengingatkan bahwa sensasi politik semacam itu dapat menimbulkan konsekuensi yang mengganggu industri terkait di pulau tersebut.

sumber : Antara





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × five =

Trending

Ke Atas