Politik

TPF Independen Tegakkan Kejelasan Bentrok Polisi FPI

TPF Independen Tegakkan Kejelasan Bentrok Polisi FPI


Insiden bentrokan polisi dan FPI timbulkan tanya besar bagi publik.

TERDEPAN.id, JAKARTA — PKS Jazuli Juwaini menyesalkan adanya korban jiwa dalam bentrokan antara aparat kepolisian dengan FPI yang menyebabkan enam orang Laskar FPI tewas. Fraksi PKS akan meminta DPR memanggil Kapolri untuk mendapatkan keterangan dan klarifikasi yang sejelas-jelasnya terkait peristiwa tersebut.

Jazuli juga meminta Pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta (TPF) independen untuk menjawab keraguan publik secara luas dan menjamin keadilan, transparansi, dan akuntabilitas penanganan kasus yang memprihatinkan kita semua ini. “Korban jiwa dari anak bangsa adalah kerugian besar bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan dan tidak mencerminkan budaya hukum yang tertib dan damai,” kata Jazuli dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (9/12).

Anggota Komisi I DPR tersebut meminta  semua pihak harus menahan diri, terlebih aparat keamanan dituntut melakukan langkah-langkah sesuai hukum apalagi dalam penggunaan senjata harus benar-benar sesuai aturan dan SOP. Ia memandang kasus ini menyimpan tanda tanya publik secara luas, apalagi muncul dua versi informasi yang bertolak belakang antara versi kepolisian dan versi FPI.

BACA JUGA :  TPN: Satu Relawan Ganjar-Mahfud Meninggal Dianiaya Oknum Paslon Lain

“Fraksi PKS mendapat banyak pertanyaan dan dorongan dari publik untuk mengawal kasus ini sehingga berjalan dalam koridor hukum (pro justicia) yang transparan, adil dan akuntabel,” katanya.

Jazuli menambahkan, Fraksi PKS menyambut baik langkah FPI melaporkan kasus ini ke Komnas HAM. Fraksi PKS juga menyambut baik langkah Komnas HAM yang akan menginvestigasi kasus ini secara transparan dan objektif. Fraksi PKS sangat memahami munculnya sikap dan pandangan kritis dan objektif sejumlah lembaga masyarakat sipil yang turut mengawal kasus ini.

BACA JUGA :  Anwar Ibrahim dan Jokowi Harus Menjadi Teladan Demokrasi

“Kasus ini harus mendapatkan perhatian serius semua pihak karena juga mendapat sorotan internasional serperti dari lembaga Amnesty Internasional dan media-media internasional. Hal ini dinilai bisa menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum, kebebasan sipil dan hak asasi manusia di Indonesia,” ungkapnya.

Menurutnya seluruh upaya untuk menghadirkan transparansi dan akuntabilitas penanganan kasus ini harus disambut baik oleh semua pihak khususnya aparat kepolisian yang memang dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum dengan pembuktian yang kuat.

“Ini adalah ujian profesionalisme Polri dalam menangani suatu perkara sesuai dengan slogannya profesional, modern, dan terpercaya (promoter). Negara kita adalah negara hukum maka semua pihak harus tunduk dan patuh pada koridor hukum,” tuturnya.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 + six =

Trending

Ke Atas