Life Style

Twitter Digugat Belanda Atas Penyebaran Rumor Pedofilia

Twitter Digugat Belanda Atas Penyebaran Rumor Pedofilia


Twitter dibawa ke pengadilan karena penyebaran teori konspirasi soal pedofil.

TERDEPAN.id, JAKARTA – Sebuah kota di Belanda membawa Twitter ke pengadilan karena penyebaran teori konspirasi yang mengeklaim soal pedofil. Laporan palsu berisi Bodegraven-Reeuwijk adalah situs pelecehan dan pembunuhan banyak anak pada tahun 1980-an dan pertama kali diedarkan oleh tiga pria pada 2020.

Penghasut utama, yang tumbuh di kota dekat Den Haag, mengatakan dia telah menyaksikan kejahatan itu sebagai seorang anak. Pihak berwenang setempat ingin melihat semua postingan yang berkaitan dengan dugaan peristiwa tersebut dihapus.

BACA JUGA :  Danang Wisnu: Pria tak Perlu Malu Pakai Skincare

Klaim tersebut telah mendorong banyak orang melakukan perjalanan ke pemakaman kota Vrederust untuk menaruh bunga di kuburan anak-anak yang tampaknya mati secara acak. Pengacara Twitter, Jens van den Brink, menolak berkomentar menjelang sidang di Pengadilan Distrik Den Haag pada Jumat.

Dilansir BBC, Ahad (18/9/2022), tahun lalu, pengadilan yang sama memerintahkan tiga pria asli untuk menghapus semua tweet tentang kota tersebut, tetapi klaim terus beredar. Pengacara kota, Cees van de Sanden, mengatakan Twitter belum menanggapi permintaan pada bulan Juli untuk menemukan dan menghapus semua postingan yang terkait dengan klaim tersebut.

BACA JUGA :  Detoksifikasi Tubuh, Konsumsi 6 Makanan Ini

Sementara itu, Wali Kota Christiaan van der Kamp mengatakan klaim itu sangat menyakitkan dan terkadang mengancam kerabat almarhum. Tiga orang di balik klaim tersebut saat ini sedang menjalani hukuman penjara menyusul vonis dalam kasus terpisah untuk penghasutan dan membuat ancaman pembunuhan terhadap sejumlah orang, termasuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.






Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirteen − 6 =

Trending

Ke Atas