Life Style

Yuk Serbu Ada Brand Fashion Unik dan tak Lazim Asal Bandung

Yuk Serbu Ada Brand Fashion Unik dan tak Lazim Asal Bandung


Strategi bisnis TAQ di tengah pandemi Covid 19 menggaet konsumen.

TERDEPAN.id, BANDUNG –Brand fashion asal Kota Bandung bernama The Amazing Quest (TAQ), sangat unik. Pasalnya, dalam membuat produk untuk ditawarkan kepada konsumen, TAQ banyak membuat potongan pakaian secara tak lazim.


TAQ menilai, gaya busana saat ini sudah bertansformasi bukan hanya pelindung tubuh. Ada banyak orang yang menganggapnya sebagai medium untuk berekspresi dan menunjukan kepercayaan diri.


Kemeja yang panjang bawahnya tak simetris, atau jaket dengan banyak saku menjadi dua dari banyak produk yang mereka buat. Tidak semua baju seperti itu, namun, satu benang merahnya adalah ada pesan yang mereka tuliskan dari setiap produk bertema kindness dan mercy.


Secara looks, produk dari mulai baju, kaos, jacket, celana dan beragam asesorisnya menyasar konsumen usia muda. Namun, untuk pecinta fashion yang secara usia masuk kategori mature dan ingin tampil beda, TAQ bisa menjadi pilihan tersendiri.  

BACA JUGA :  WHO tak Sarankan Hydroxychloroquine untuk Cegah Covid-19


Beberapa produk mereka baru diluncurkan pada Jumat (26/3) dengan cara fashion show virtual. Secara umum, harga yang ditawarkan berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 400 ribu.


“Kami terus melakukan eksperimen dalam streetwear yang kami buat. Memang sasarannya adalah konsumen yang berani tampil beda dan ingin mengekspresikan diri secara bebas dan percaya diri,” ujar owner TAQ, Irma Mariam, pada wartawan.


Streetwear yang dibuatnya juga, kata dia, bisa sebagai media untuk memberi pesan positif. Dalam 57 artikel baru, kami memperhatikan detail dan kenyamanan konsumen. 


“Beberapa yang asimetris secara tampilan tapi tetap nyaman dikenakan dan tetap sopan disesuaikan dengan budaya Indonesia,” kata perempuan yang berkecimpung di industri fashion sejak tahun 2011 itu.


Irma menjelaskan, bahwa TAQ adalah produk hasil kolaborasi dengan temannya, yakni Gabriella Citra Andriane dan Nur Intan. Mereka sepakat menjalankan bisnis busana karena optimistis industri ini akan tetap tumbuh dengan kesiapan inovasi dan adaptasi.

BACA JUGA :  Toyota akan Berhenti Pasarkan Yaris di AS


Menurut Irma, banyak hal dipikirkan dan diperhitungkan sebelum memutuskan menjalankan bisnis. Salah satunya adalah mengetahui dan memaksimalkan ekosistem digital dalam meningkatkan kinerja bisnis sekaligus meluaskan sasaran pasar.


“Sudah tiga tahun terakhir ini kami memikirkan bisnis ini berjalan. Akhirnya, tahun ini bisa launching dengan segala pertimbangan. Kami harus optimistis, karena kita juga tidak tahu pandemi berakhir. Lagipula, kreativitas harus tetap berjalan kan,” paparnya.


Irma tetap yakin industri fashion masih bisa berkembang meski berada dalam situasi pandemi. Dia pun berharap banyak pengusaha lain memiliki optimisme serupa. Dari pengalamannya, ada sejumlah hal yang menjadi kunci dalam beradaptasi.


“Pelajari sistem online marketing, tetap harus penuh pertimbangan sebelum memutuskan sesuatu. Tentukan target market, harus tahu selera pasar dan perbanyak relasi. Kami pun masih bisa menunjukan produk melalui fashion show secara online,” katanya. 


 





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen − five =

Trending

Ke Atas