Life Style

Angelina Jolie Perjuangkan Pendidikan Anak-Anak Pengungsi

Angelina Jolie Perjuangkan Pendidikan Anak-Anak Pengungsi


Angelina Jolie ingin anak-anak pengungsi bisa dapat pendidikan layak setelah pandemi.

TERDEPAN.id, LOS ANGELES — Aktris Angelina Jolie melakukan advokasi untuk menjamin anak-anak pengungsi memiliki pendidikan yang layak setelah pandemi corona. Utusan Khusus Badan Pengungsi PBB, UNHCR, itu mengajak semua pihak bersama-sama menemukan jalan terbaik.

“Jika kau adalah anak-anak yang hidup sebagai pengungsi sebelum adanya pandemi, kau bisa jadi dua kali lebih mungkin berhenti sekolah daripada anak-anak lain,” ungkap Jolie.

Menurut Jolie, tanpa ketersediaan fasilitas dan akses untuk kegiatan belajar jarak jauh, mustahil bagi anak-anak pengungsi untuk bisa belajar. Usai pandemi, mereka sangat berisiko tak bisa menjejakkan kaki ke dalam kelas lagi.

BACA JUGA :  Positif Covid-19, LL Cool J Batal Manggung di Acara Tahun Baru

Perempuan 45 tahun itu mengatakan, bagi jutaan anak, sekolah adalah jalur penting untuk peluang kehidupan lebih baik. Ruang kelas juga menawarkan perlindungan atau penangguhan dari kekerasan, eksploitasi, dan keadaan sulit di rumah.

“Kita harus menemukan jalan untuk menjamin akses keberlanjutan edukasi untuk generasi muda di seluruh dunia,” kata Jolie, dikutip dari laman Fox News, Selasa (14/7).

Sang aktris menyampaikan urgensi isu tersebut pada siaran live stream UNESCO dan UNHCR, Senin (13/7). Kegiatan virtual itu bertujuan agar negara lain mengikuti jejak Britania Raya memberi bantuan dana pendidikan untuk 10 negara termiskin dunia.

BACA JUGA :  Pengembang PUBG Rilis Manusia Virtual Hiperrealis

Utusan Khusus Inggris untuk Pendidikan Perempuan, Baroness Liz Sugg, mengumumkan bahwa negaranya menjanjikan donasi 5,5 juta poundsterling (sekitar Rp 95,94 miliar). Dana akan disalurkan untuk membantu pendidikan anak-anak pengungsi.

Selama tujuh bulan ke depan, sumbangan tersebut dialokasikan ke daerah-daerah dengan sumber daya rendah serta mendanai para pengajar di sana. Sugg mengatakan, pendidikan harus jadi prioritas dalam pemulihan global dari pandemi corona.

“Epidemi ini bukan hanya krisis kesehatan, ini adalah krisis pendidikan, terutama bagi anak-anak pengungsi. Tanpa sekolah dan pendidikan, mereka tidak akan dapat membangun kembali kehidupan mereka dan memaksimalkan potensi,” ucap Sugg.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × one =

Trending

Ke Atas