Dunia

China janji bantu Taiwan atasi kesulitan dengan tindakan nyata

China janji bantu Taiwan atasi kesulitan dengan tindakan nyata



Beijing (ANTARA) – Pemerintah China berjanji akan melakukan tindakan nyata untuk membantu warga Taiwan yang mengalami berbagai kesulitan, terutama selama masa pandemi COVID-19, dengan berbagi program pembangunan dan memberikan kesempatan yang sama dalam berusaha.

“Ketika masyarakat kedua belah pihak bersatu dan maju bersama, kami akan mendorong peningkatan perdamaian lintas-Selat dan berbagi manfaat,” kata Perdana Menteri Li Keqiang seusai penutupan Sidang Parlemen Dua Sesi di Beijing, Jumat.

Ia menganggap kedua sisi Selat Taiwan merupakan satu keluarga besar dan ikatan persaudaraan di antara mereka tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

“(China) Daratan akan terus berbagi peluang pembangunan dengan rekannya di Taiwan dan memberikan perlakuan yang sama kepada mereka yang datang untuk bekerja dan tinggal di Daratan,” ucapnya dalam konferensi pers melalui video streaming yang diikuti sejumlah awak media lokal dan asing itu.

BACA JUGA :  Australia akan lanjutkan vaksin AstraZeneca COVID-19

Ia menegaskan sikap Daratan yang menentang keras upaya-upaya separatisme yang bertujuan untuk kemerdekaan Taiwan.

“Prinsip dan kebijakan kami berkaitan dengan Taiwan sudah jelas. Kami berkomitmen pada prinsip satu China dan Konsensus 1992. Kami juga akan meningkatkan hubungan lintas-Selat dan reunifikasi (Taiwan) dengan China,” katanya menambahkan.

Situasi lintas-Selat terus memanas dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa kali China mengerahkan kekuatan militer untuk menghadapi provokasi militer Amerika Serikat di Selat Taiwan.

Dalam sidang parlemen tahunan tersebut, PM Li menyampaikan usulan peningkatan anggaran sektor pertahanan China sebesar 7,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya hingga menjadi 1,45 triliun dolar AS yang sebagian besar akan digunakan untuk memodernisasi peralatan militer.

Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam jumpa pers di tempat yang sama pada Senin (7/3) menegaskan bahwa isu Taiwan tidak bisa disamakan dengan konflik Rusia dan Ukraina.

BACA JUGA :  Robot Asimo Honda akan pensiun setelah 20 tahun pukau publik

“Perbedaan mendasar terletak pada fakta bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah China dan masalah Taiwan sepenuhnya merupakan urusan internal China, sedangkan masalah Ukraina muncul dari perselisihan antara dua negara, yaitu Rusia dan Ukraina,” ujar diplomat senior yang menduduki jabatan setingkat menteri koordinator itu menanggapi pertanyaan wartawan yang membandingkan isu Taiwan dengan situasi di Ukraina. 

Baca juga: Taiwan waspadai aktivitas militer China di tengah krisis Ukraina

Baca juga: Taiwan ingatkan China, konflik militer bukan jawaban

Baca juga: Sikap mendua AS dan konflik China-Taiwan yang kian panas

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2022



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 + one =

Trending

Ke Atas