Sport

Fajar/Rian kecewa gagal sumbang gelar dari Korea Open

Fajar/Rian kecewa gagal sumbang gelar dari Korea Open



Jakarta (ANTARA) – Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengaku kecewa setelah gagal menyabet gelar juara Korea Open 2022 akibat kalah rubber game dari wakil tuan rumah di Suncheon, Minggu.

Fajar/Rian yang menjuarai edisi 2019 harus mengakui keunggulan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae 21-19, 15-21, 18-21 di babak final.

“Alhamdulillah kami sudah menyelesaikan pertandingan ini. Tapi kami kecewa dengan hasilnya, ini tidak sesuai yang kami harapkan. Ke depan harus cari cara agar bangkit,” kata Fajar lewat keterangan resmi PP PBSI di Jakarta.

Fajar/Rian yang berstatus unggulan keempat sempat merebut gim pertama dengan skor 21-19, meski pada awalnya sempat tertinggal lebih dahulu 11-16.

Tapi di gim kedua dan ketiga, momentum malah berbalik kepada Kang/Seo yang merupakan pasangan baru dari timnas Korea. Permainan lebih solid dan pertahanan rapat dari lawan membuat Fajar/Rian kesulitan.

BACA JUGA :  14 cabang olahraga bakal dipertandingkan di APG 2022

Baca juga: Fajar/Rian hadapi ganda putra tuan rumah di babak final Korea Open

Fajar/Rian pun mengaku kecewa dengan hasil dari turnamen BWF Super 500 dan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.

“Kami mohon maaf untuk seluruh masyarakat Indonesia baik yang mendukung langsung maupun yang di Tanah Air karena belum bisa memberikan gelar juara. Terima kasih atas dukungan dan doanya selama ini, semoga kami ke depan bisa lebih baik lagi,” ungkap Fajar.

Menurut mereka, aspek stamina dan ketenangan menjadi faktor yang harus mereka perbaiki lagi ke depan. Selain itu, mereka juga akan memperbaiki strategi jika suatu saat bertemu dengan Kang/Seo.

“Di pertandingan hari ini kami bola depannya kalah ya, itu salah satu yang harus diperbaiki kalau ketemu mereka lagi,” tutur Rian.

Korea Open menjadi akhir dari perjalanan Fajar/Rian di awal tahun 2022. Total sudah empat turnamen beruntun diikuti pasangan nomor sembilan dunia dalam kurun waktu satu setengah bulan.

BACA JUGA :  Klasemen IBL: Louvre kuasai Divisi Merah

Turnamen yang diikuti adalah German Open (16 besar), All England (32 besar), Swiss Open (juara), dan Korea Open (runner up).

“Di dua turnamen awal kami mendapat hasil yang kurang baik tapi di Swiss kami berhasil bangkit dan juara, itu menambah kepercayaan diri dan walau tidak berhasil juara di sini tapi masuk final saja sudah jadi tambahan motivasi kami ke depan,” kata Rian.

Indonesia dipastikan hampa gelar dari Korea Open, setelah sebelumnya Jonatan Christie dari sektor tunggal putra juga gagal menang. Jonatan dikalahkan wakil China Weng Hong Yang 21-12, 19-21, 15-21.

Baca juga: Jonatan gagal meraih gelar Korea Open

 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2022



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 − 3 =

Trending

Ke Atas