Life Style

Ilmuwan Kembangkan Jenis Lem Baru, Aktif dengan Medan Magnet

Ilmuwan Kembangkan Jenis Lem Baru, Aktif dengan Medan Magnet


Lem juga mudah digunakan dan menghemat energi.

TERDEPAN.id, JAKARTA — Ilmuwan mengembangkan lem baru yang mendapatkan sifat lengketnya dari medan magnet. Ini dapat menghasilkan penghematan energi dan biaya yang serius bagi perusahaan yang perlu menyatukan berbagai hal dalam skala industri.


Untuk mengeraskan atau menghilangkan campuran bahan kimia di sebagian besar lem berbasis epoksi, beberapa jenis efek lingkungan seperti panas, cahaya atau kelembaban perlu diterapkan. Di sini, itu dicapai dengan proses “magnetocuring”, yang dipromosikan sebagai opsi ketika perekat konvensional  tidak terlalu efektif atau dalam aplikasi sensitif panas atau ketika banyak bahan isolasi terlibat (membuatnya rumit untuk menerapkan panas, cahaya atau kelembapan).

BACA JUGA :  Catchplay Tayangkan Emmy Awards ke-73 secara Eksklusif


Dilansir di Science Alert, Jumat (25/12), lem bekerja dengan menggabungkan epoksi komersial dengan nanopartikel magnetik olahan sendiri yang mencampurkan mangan, seng dan besi. Nanopartikel ini memanas saat energi elektromagnetik melewatinya dan mengikat bahan di tempatnya.


“Pengembangan utama kami adalah cara untuk menyembuhkan perekat dalam beberapa menit setelah terpapar medan magnet, sekaligus mencegah permukaan yang terlalu panas,” kata ilmuwan material Terry Steele dari Nanyang Technological University (NTU) di Singapura.

BACA JUGA :  Desainer Off-White Virgil Abloh Meninggal Akibat Kanker


“Ini penting, karena beberapa permukaan yang ingin kami gabungkan sangat sensitif terhadap panas, seperti elektronik fleksibel dan plastik yang dapat terurai secara hayati,” ujarnya.


Lem baru lebih mudah diaplikasikan, bekerja lebih cepat, dan membutuhkan lebih sedikit energi dan ruang daripada campuran konvensional. Tidak memerlukan pengeras atau akselerator dan dapat disesuaikan untuk mengontrol laju dan suhu maksimum panas saat diterapkan.


 





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − two =

Trending

Ke Atas