Politik

Ini Alasan Anies, Ganjar dan Prabowo Begitu Diminati Publik

Ini Alasan Anies, Ganjar dan Prabowo Begitu Diminati Publik


TERDEPAN.id, JAKARTA — Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto terus menempati tiga besar elektabilitas capres yang ditangkap lembaga-lembaga survei. Ternyata, latar belakang mereka cukup banyak mempengaruhi.


Direktur Eksekutif Algoritma, Aditya Perdana mengatakan, sosok dengan latar kepala daerah dan militer/TNI diminati sebagai capres. Hal ini untuk menjawab kebutuhan Indonesia dalam lima tahun yang akan datang.


“Itulah alasan kenapa Anies Baswedan dan juga Ganjar disukai masyarakat kita, karena dia kepala daerah, dan juga Prabowo Subianto yang berasal dari tentara, jadi lebih ke sana,” kata Aditya, Senin (26/6/2023).

BACA JUGA :  Libur Natal 2020, Pelni Layani 151 Ribu Penumpang


Artinya, sosok yang dilihat memang orang-orang yang punya pengalaman di bawah untuk bisa naik menjadi capres. Survei Algoritma menemukan kepala daerah mendapatkan 27,4 persen, sedangkan TNI mendapatkan 20,9 persen.

 


Setelah itu, ada tokoh masyarakat/agama dengan 13,8 persen. Kemudian, akademisi 5,9 persen, menteri atau kepala lembaga negara 5,8 persen, pengusaha 4,3 persen, ketua umum parpol 2,8 persen, Polri 1,5 persen.


“Jadi, ketum partai tidak laku, 2,8 persen,” ujar Aditya.


Jika melihat tingkat konformitas pemilih, capres yang diusung parpol menjadi faktor yang ditimbang pemilih. Sebanyak 63,6 persen pemilih mempertimbangkan, sedangkan 20,3 persen pemilih tidak pertimbangkan.

BACA JUGA :  Jubir Jokowi Harus Bisa Ikut Rapat Kabinet, Bukan Ecek-Ecek


Algoritma turut mencatat sikap pemilih partai politik kalau partai yang dipilih memilih capres yang tidak sesuai harapan mereka. Sebanyak 23,3 persen pemilih ternyata beralih untuk memilih partai politik lainnya.


“Tapi, 37,5 persen akan tetap memilih partai politik tersebut,” kata Aditya.


Meski begitu, sebanyak 15,6 persen masih mengaku ragu-ragu dan 0,9 persen mengaku memilih golput. Bahkan, ada pula 6,4 persen yang masih memilih tidak menjawab dan 16,3 persen yang masih memilih tidak tahu.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 − two =

Trending

Ke Atas