Politik

Net-Zero Summit 2023, Menko Airlangga Bahas Isu Global Warming

Net-Zero Summit 2023, Menko Airlangga Bahas Isu Global Warming


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Berita Golkar – Pemerintah telah menetapkan Visi Indonesia 2045, yang menetapkan agar negara kita menjadi negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur pada peringatan 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia dari kolonialisme.

Namun, Visi 2045 tidak hanya sebatas pada pembangunan saja dan untuk mewujudkan cita-cita tersebut terdapat pula tantangan besar di depan mata yang sudah dirasakan dampaknya sejak sekarang, yakni pemanasan global (global warming).

Topik ini dibahas dalam sesi panel diskusi Rembuk Kebangsaan untuk Iklim sebagai rangkaian acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 yang digelar FPCI di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, pada Sabtu (24/6).

BACA JUGA :  Demokrat Tegaskan Koalisi Perubahan Solid Meski Akui Ada Gangguan

Menko Perekonomian Airlangga, pada gilirannya, mengungkapkan sejumlah strategi yang sudah dilakukan pemerintah dalam memitigasi hal ini.

Pria lulusan engineering ini mengungkapkan kemajuan teknologi bisa dijadikan sebagai solusi.

“Ini saya percaya teknologi bisa menyelesaikan masalah karena selama teknologi itu diadakan untuk kesejahteraan masyarakat. Saya adalah seorang engineer, itu lah mengapa saya percaya teknologi,” ujarnya.

Airlangga menyinggung soal program terbarukan, seperti ekonomi hijau (green economy) dan komitmen terhadap Net Zero Emission pada 2060 guna mendorong adanya sustainability.

“Tentu kita akan dorong green economy. Dan Indonesia sudah commit, 2060 Indonesia Net Zero Emission. Ke depannya, dalam 10 tahun kita akan kembangkan tentunya energi berbasis hijau,” kata Ketum Golkar itu.

BACA JUGA :  Saiful Mujani: Pemilih Jokowi Lebih Pilih Ganjar daripada Prabowo

Terlepas dari itu, Airlangga juga menyinggung perihal pentingnya ketahanan pangan dan mensejahterakan masyarakat terlebih dahulu, sebelum mengedukasi soal climate crisis.

Upaya ini, menurut Airlangga, dapat diwujudkan melalui teknologi penciptaan lumbung pangan baru (food estate). Adapun mewujudkannya juga memiliki tantangan tersendiri.

“Pemerintah commit untuk membangun food estate. Karena kita tidak ingin dengan climate change – dengan nanti La Nina, dengan kekeringan, kita tidak punya pangan,” kata Airlangga.

“Negara maju, perut harus kenyang. Jika ingin negara maju, kita harus siapkan pangan untuk bangsa sendiri dan ini menjadi tantangan kita,” jelasnya.



Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twelve − 8 =

Trending

Ke Atas