Life Style

Investigasi Twitter: 45 Akun Berhasil Diretas

Investigasi Twitter: 45 Akun Berhasil Diretas


Investigasi Twitter menemukan 130 akun diincar, dan 45 di antaranya sudah diretas.

TERDEPAN.id, MOSKOW — Twitter menyampaikan pada Sabtu (18/7) lalu, telah terjadi peretasan pada akun tokoh-tokoh terkemuka di dunia. Peretasan dilakukan dengan menyusup ke sistem internal perusahaan menggunakan kredensial beberapa karyawan.

Para peretas berhasil menjebol akun milik tokoh ternama, seperti Bill Gates, Elon Musk, Jeff Bezos, dan mantan Presiden AS, Barack Obama. Hal ini dalam sekejap menjadi perbincangan hangat di dunia.

“Para penyerang berhasil memanipulasi sejumlah kecil karyawan dan menggunakan kredensial mereka untuk mengakses sistem internal Twitter, termasuk melalui perlindungan dua faktor kami,” kata perusahaan seperti dikutip dari newindiaexpress, Ahad (19/7).

BACA JUGA :  Diet Rendah Garam Cegah Hipertensi pada Kehamilan

Dari investigasi awal, Twitter telah menemukan sekitar 130 akun yang diincar peretas. Sebanyak 45 di antaranya berhasil dibajak dengan cara reset password, kembali login. Kemudian, pelaku mengunggah tweet penipuan.

Selain itu, para peretas mengambil langkah-langkah untuk mulai mengunduh statistik dari delapan akun tersebut. Twitter mengatakan bahwa para penyerang tampaknya menggunakan taktik rekayasa sosial untuk memaksa karyawan mengambil tindakan tertentu dan membocorkan informasi penting.

Bahkan, peretas kemudian mengunggah pesan yang mendesak pengguna untuk mengirim bitcoin ke akun untuk menerima dua kali lipat jumlahnya. Twitter terpaksa mengeluarkan larangan total untuk tweeting dari semua akun yang diverifikasi.

BACA JUGA :  Secret Key Luncurkan Skincare Desain Batik

The New York Times melaporkan bahwa serangan itu dikoordinasikan antara empat orang, salah satunya mengatakan ia adalah seorang karyawan Twitter. Dua dari kelompok itu, yakni dari AS dan Inggris.

Peretasan ini membuat para pelaku dengan mudah mendapatkan bitcoin yang setara dengan 180.000 dolar AS dalam hitungan jam. Biro Investigasi Federal (FBI) kini juga melakukan penyelidikan terhadap serangan tersebut.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four − three =

Trending

Ke Atas