Nasional

J Kristiadi: Masyarakat Jangan Lihat Pencitraan Bakal Capres, Apa Kerja Yang Sudah Dilakukan

J Kristiadi: Masyarakat Jangan Lihat Pencitraan Bakal Capres, Apa Kerja Yang Sudah Dilakukan

terdepan.id Jakarta – Peneliti senior Centre for Strategic of International Studies, J Kristiadi mengajak masyarakat agar tidak hanya mempercayai omongan dari bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden. Menurut Kristiadi, masyarakat nantinya harus cerdas untuk menentukan pilihan pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (pilpres) 2024.

“Masyarakat jangan hanya percaya omongan, tetapi yang dipercaya adalah rekam jejak kebijakannya. Itu yang utama,” kata Kristiadi dalam acara Prime Time Beritasatu TV, Jumat (11/6/2021).

Kristiadi menyatakan saat ini memang banyak tokoh yang sedang mengalami semacam demam politik menuju Pilpres 2024. Kristiadi mengkritisi hal tersebut. Sebab, Kristiadi menegaskan para tokoh semestinya memahami kondisi tak normal dunia, tanpa terkecuali Indonesia yang masih dalam masa pandemi Covid-19.

BACA JUGA :  Endang Tirtana: Terkait VGR, Kalau tidak Paham Proses Sebaiknya tidak Perlu Banyak Bicara.

“Jadi menurut saya jangan terlalu berlebihan ekspose. Fokus dulu dalam penanganan pandemi. Tunjukkan prestasi mereka yang mau masuk ini, apa yang dikerjakan. Pilpres penting, tetapi rakyat perlu tahu bahwa mereka kerja benar. Kalau cuma hura-hura, membangun citra, kita takkan ke mana-mana,” ujar Kristiadi.

Kristiadi mengingatkan presiden mendatang akan menghadapi tantangan super berat, karena harus mampu membawa Indonesia pulih akibat dampak pandemi. Kemudian, mempercepat proses berhentinya pandemi secara total.

Hal yang paling krusial, menurut Kristiadi, pemimpin di masa mendatang harus bisa membangun pakem pembangunan yang komprehensif. Karenanya, setiap orang yang berkeinginan mengikuti Pilpres 2024, kata Kristiadi, seharusnya tak sekadar berani maju hanya karena didukung bandar.

BACA JUGA :  Komisi III DPR Ajak Masyarakat Bersatu Setelah Teror Bom

“Saya setuju dengan pernyataan sekjen PDIP dan sekjen PAN bahwa ajang pemilu harus menjadi momen mengembangkan semangat kebangsaan,” tegas Kristiadi.

Kristiadi menambahkan substansi yang sama pernah dikatakan juga oleh Proklamator M Hatta. Dikatakan, Bung Hatta menyebut kepemimpinan yang muncul harus mampu membangun rasa saling merasakan hal sama akan Indonesia, di sanubari rakyat Indonesia.

“Jadi ketika pilpres, para capres ini harus bisa merasakan apa yang dirasakan rakyat. Itulah semangat kebangsaan. Rakyat jangan mau ditipu oleh orang yang mau nyalon, tapi cuma omong saja. Jadi masyarakat harus tahu. Kita sudah pengalaman, sudah beribu pilkada. Kita harus belajar dari pengalaman itu. harus dipastikan calon memiliki semangat kebangsaan itu,” ucap Kristiadi.

[Source]

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × two =

Trending

Ke Atas