Ekonomi

Kunjungi WK Rokan, Ahok Apresiasi Implementasi Digitalisasi

Kunjungi WK Rokan, Ahok Apresiasi Implementasi Digitalisasi


Digitalisasi di WK Rokan bisa dijadikan acuan untuk memperluas penerapannya di hulu

TERDEPAN.id, PEKANBARU — Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi penerapan digitalisasi di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau. Dia menilai langkah progresif itu dapat mendukung operasi hulu migas yang selamat, andal, dan efisien sehingga memberikan devisa lebih besar bagi negara.

”Digitalisasi di WK Rokan bisa dijadikan acuan untuk memperluas penerapannya di seluruh operasi hulu Pertamina, bahkan bisa juga untuk sektor hilir juga. Sistem di IODSC ini juga bisa diterapkan ke Pertamina Integrated Command Center agar dengan data dan orang yang benar maka ada pengambilan keputusan yang tepat. Semua upaya kita bertujuan untuk optimisasi devisa,” ungkap Basuki, pada Selasa (14/9), ketika berkunjung ke fasilitas Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Minas yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

BACA JUGA :  Jokowi: Subsidi Kendaraan Listrik Agar Indonesia Kompetitif


“Alih kelola WK Rokan bukan hanya tentang pengalihan wilayah kerja, namun juga tentang sistem dan keahlian orang-orangnya,” ujar pria yang kerap disapa Ahok itu dalam siaran persnya.

Kunjungan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) tersebut disambut oleh perwakilan direksi Subholding Upstream (SHU) Pertamina Taufiq Aditiyawarman dan manajemen PHR. Dalam paparannya, manajemen PHR menyampaikan peningkatan produksi WK Rokan didukung oleh beberapa faktor utama. Yakni kegiatan pengeboran sumur-sumur produksi minyak yang baru, menahan laju penurunan produksi alamiah (natural decline), dan menjaga keandalan fasilitas operasi produksi. Faktor-faktor tersebut sangat ditunjang oleh penerapan teknologi digital yang masif di WK Rokan.

BACA JUGA :  Luhut: Pasokan Batubara untuk PLN Sudah Aman

Penerapan digitalisasi setidaknya memberikan empat manfaat utama, yakni peningkatan kinerja keselamatan; penurunan signifikan dari potensi kehilangan produksi / LPO hingga sekitar 40 persen; optimalisasi kemampuan fasilitas produksi; dan peningkatan efisiensi.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

11 − six =

Trending

Ke Atas