Life Style

Lingkaran Batu Tertua Mirip Stonehenge Ditemukan di Inggris

Lingkaran Batu Tertua Mirip Stonehenge Ditemukan di Inggris


Lingkaran batu tertua ini diduga memiliki hubungan dengan Stonehenge.

TERDEPAN.id, WILTSHIRE — Para arkeolog telah menemukan salah satu lingkaran batu terbesar dan tertua di Wales, Inggris. Sisa-sisa lingkaran batu kuno itu terungkap di situs Waun Mawn di Preseli Hills di Pembrokeshire.

Penemuan itu dilakukan selama pembuatan film BBC Two’s Stonehenge:The Lost Cicle Revealed. Lingkaran batu kuno itu dianggap bisa jadi merupakan blok-blok bangunan asli dari Stonehenge. Stonehenge merupakan lingkaran batu tegak yang berada di dalam lingkup tembok tanah yang berada di Wiltshire, Inggris.

Para arkeolog meyakini batu-batu itu bisa saja dibongkar dan dibangun kembali sejauh 240 km (150 mil) di Salisbury Plain, Wiltshire.

Lingkaran Welsh, yang diyakini sebagai yang terbesar ketiga di Inggris, memiliki diameter 360 kaki (110 m), sama dengan parit yang membungkus Stonehenge. Keduanya sejajar pada titik balik matahari saat matahari terbit di pertengahan musim panas.

Beberapa monolit (tugu dari batu tunggal) di Situs Warisan Dunia memiliki jenis batuan yang sama dengan yang masih tersisa di situs Welsh. Salah satu batu biru (bluestone) di Stonehenge memiliki penampang yang tidak biasa yang cocok dengan salah satu lubang yang tersisa di Waun Mawn. Hal itu menunjukkan bahwa monolit tersebut memulai hidupnya sebagai bagian dari lingkaran batu di Preseli Hills sebelum dipindahkan.

BACA JUGA :  Bagaimana Stres Orang Tua Bisa Pengaruhi Kesehatan Anak?

Sebagaimana telah diketahui bahwa batu biru yang lebih kecil yang pertama kali digunakan untuk membangun Stonehenge diangkut dari jarak 150 mil (240 km) di Pembrokeshire modern. Namun, penemuan baru menunjukkan bahwa batu biru dari Waun Mawn mungkin telah dipindahkan saat orang-orang kuno di wilayah Preseli bermigrasi, bahkan membawa serta monumen mereka, sebagai tanda identitas leluhur mereka.

Batu biru tersebut kemudian didirikan kembali di Stonehenge. Para arkeolog mengatakan, temuan ini bisa menjelaskan mengapa bluestone, yang dianggap sebagai monolit pertama yang didirikan di Stonehenge, dibawa dari tempat yang sangat jauh, sementara kebanyakan lingkaran dibangun dalam jarak dekat dari galian mereka.

BACA JUGA :  Ramai Artis Korea Minta Maaf pada Jeong-In, Ini Kisahnya

Penyelidikan arkeologi sebagai bagian dari proyek penelitian Stones of Stonehenge, yang dipimpin oleh Profesor Mike Parker Pearson dari University College London, sebelumnya telah menggali dua galian batu biru di Preseli Hills.

Dari penggalian itu, mereka menemukan bahwa batu biru telah diekstraksi sebelum tahap pertama Stonehenge dibangun pada 3000 SM. Hal itu mendorong tim untuk menyelidiki kembali batu Waun Mawn di dekatnya untuk melihat apakah itu adalah situs dari lingkaran batu yang dipasok oleh galian tersebut dan kemudian dipindahkan.

Hanya empat monolit yang tersisa di situs tersebut, tetapi penggalian arkeologi pada 2018 mengungkapkan lubang di mana batu akan berdiri, menunjukkan batu yang tersisa adalah bagian dari lingkaran dari 30-50 batu yang lebih luas. Sementara itu, penanggalan ilmiah arang dan sedimen dari lubang tersebut mengungkapkan bahwa itu dibuat sekitar 3400 SM.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 + one =

Trending

Ke Atas