Yogyakarta (9/01/2021) – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) hari ini menyelenggarakan Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) melalui media Zoom.
Rakerpim tersebut dihadiri oleh Pimpinan Harian dan seluruh divisi. Menghasilkan beberapa rekomendasi gerakan MDMC, diantaranya :
1. Menyerukan seluruh stakeholder utk siaga dengan tanda2 bencana alam di masa pandemi.
2. Menyiapkan keterbatasan relawan dan tenaga medis untuk siaga bencana.
3. Jaringan MDMC seluruh Indonesia menerapkan Standar Operasional Siaga Bencana sesuai dengan protokol Covid-19.
Kondisi Pandemi Covid-19 merupakan resiko bencana tersendiri, jadi meskipun dalam melakukan aktivitas siaga bencana tentu kita tidak boleh mengesampingkan protokol yang ada. Bukannya kita akan mengurangi resiko, tapi akan menambah resiko tersebut.
“Kegiatan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) tidak boleh berhenti, apapun yang terjadi. Namun konsekuensinya harus menjaga keselamatan dan kesehatan.” Papar Budi Setiawan, Ketua MDMC Pusat.
“Kita tidak mungkin dan tidak tega mengirimkan tim medis dari rumah sakit sementara kewalahan menghadapi pasien Covid-19.” Kata Budi dari Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam Rakerpim ini MDMC menata ulang Standart Operasional Prosedur (SOP) Pengurangan Resiko Bencana di masa pandemi sebagai acuan bagi seluruh relawan.
“Saatnya MDMC, Muhammadiyah, Pemerintah dan seluruh masyarakat bergerak cepat untuk menyiapkan keterbatasan sumber daya yang kita hadapi ke depannya.” Tutup Budi.
Selain membahas pengurangan resiko bencana di masa pandemi, Rakerpim MDMC juga membahas strategi aktivitas kebencanaan untuk 2 tahun mendatang.