Ekonomi

Populasi Turun, Ekspor Sawit ke China Masih Potensial

Populasi Turun, Ekspor Sawit ke China Masih Potensial


TERDEPAN.id, JAKARTA — Potensi ekspor kelapa sawit Indonesia ke China dinilai masih besar. Potensi itu dinilai masih kuat meski saat ini terjadi kecenderungan penurunan populasi penduduk di Negeri Tirai Bambu tersebut.


Soft Commodity Analyst Bloomberg Alvin Tai mengatakan, penurunan populasi itu akan menyebabkan permintaan minyak goreng menurun. Hanya saja, kata dia, dampak itu tidak akan langsung terjadi.


“Penurunan kebutuhan tersebut tidak mungkin terjadi secara langsung. Artinya, masih ada kemungkinan permintaan sawit yang tinggi untuk beberapa tahun ke depan,” ujar Alvin dalam Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023 and 2024 Price Outlook di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/11/2023).


Lebih lanjut ia memprediksi, pasar China akan mengalami penurunan kebutuhan sawit dalam dua tahun ke depan. Meski begitu, kata dia, tetap ada peluang bagi Indonesia untuk menjual sawit ke negara itu, sebelum permintaan benar-benar turun.


Sementara, Market Analyst and Agriculture Research Refinitiv Orlando Rodriguez menyatakan, permintaan terhadap bioenergi semakin meningkatkan kebutuhan dunia terhadap kelapa sawit. Permintaan minyak nabati secara global diprediksi akan meningkat, karena percepatan berbagai program yang mendukung energi berkelanjutan. 


“Produksi biofuel di Amerika Serikat, diprediksi akan ada peningkatan karena produksi Etanol, Biodiesel, dan Renewable Diesel,” tuturnya pada kesempatan serupa.

BACA JUGA :  Ada El Nino, Potensi Produksi Padi Daerah Ini Justru Bisa Meningkat


Disebutkan, pada 2022, produksi etanol mencapai 14 juta galon lebih, sedangkan biodiesel menembus 17 juta galon. Ia memprediksi, produksi biofuel bakal naik terus sampai 2025. Maka dirinya menyebutkan, ada beberapa hal penting yang menjadi perhatian bagi pasar minyak nabati internasional, meliputi pertambahan suplai minyak nabati secara global, peningkatan permintaan dan perluasan pasar dari biofuel, konflik yang saat ini sedang berkembang seperti Rusia dan Ukraina juga dapat mempengaruhi stabilitas permintaan dan suplai.


Selain itu, lanjutnya, kondisi ekonomi Amerika Serikat, China, dan Eropa yang sedang tidak begitu stabil, serta El Nino juga harus menjadi perhatian. Itu karena, akan berdampak pada suplai minyak kelapa sawit dan minyak nabati lainnya secara global di tengah kebutuhan yang sudah dipastikan meningkat di seluruh dunia.

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya
di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 − five =

Trending

Ke Atas