Politik

Soal Politisi PSI, Pengamat: Dia Merasa Punya Kekuasaan

Soal Politisi PSI, Pengamat: Dia Merasa Punya Kekuasaan


Arogansi politisi karena hukum di Indonesia masih bisa dibeli.

TERDEPAN.id, JAKARTA — Anggota DPRD DKI, Viani Limardi terjaring operasi ganjil-genap di Jalan Gatot Subroto hari ini, Kamis (12/8). Viani cekcok dengan anggota kepolisian lantaran tidak terima kendaraannya dilarang melewati salah satu jalan yang diterapkan ganjil genap itu.

Viani mengklaim selama ini plat mobilnya boleh melintas, meski ada kebijakan ganjil-genap. Mobil yang dikendarai Viani memiliki plat nomor ganjil.

BACA JUGA :  Badan Pangan Deraskan Stok Beras Ganjal Kekurangan Jelang Panen

Menanggapi peristiwa ini, pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai hampir semua pejabat dan politisi cenderung merasa kebal hukum. Salah satunya sikap yang ditunjukkan anggota partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.

Karena memiliki jabatan dan uang, ungkap Ujang, mereka seringkali merasa benar sendiri dan maunya enak sendiri. “Karena merasa punya jabatan dan uang. Dan hukum di Indonesia kan masih bisa dibeli. Hampir semuanya seperti itu, karena ingin enak sendiri, ingin menang sendiri, dan merasa benar sendiri,” kata Ujang, Kamis (12/8).

BACA JUGA :  Xi minta kader partai kerahkan segala upaya agar rakyat hidup bahagia

Sikap para pejabat ini menjadi arogan dan sombong karena kekuasaan. Kekuasaan, tambah Ujang, telah membuat buta mata hati mereka dan hilang empatinya, sehingga yang ditampilkan arogansi dan perbuatan tak pantas.

“Sedikit sekali pejabat di republik ini yang bisa dijadikan teladan, karena mereka selalu berbeda antara ucapan dengan perbuatan. Kasus Viani ini adalah salah satu contohnya,” kata dia.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three × 5 =

Trending

Ke Atas