Life Style

Tertular Cacar Monyet, Pria Portugal Kembangkan Radang Jantung

Tertular Cacar Monyet, Pria Portugal Kembangkan Radang Jantung


Temuan kasus miokarditis akut pada pasien cacar monyet dilaporkan dokter di Portugal.

TERDEPAN.id, JAKARTA — Penderita cacar monyet berisiko terkena penyakit jantung mematikan setelah tertular virus monkeypox tersebut. Kondisi ini terjadi pada seorang pria berusia 31 tahun yang mengembangkan radang jantung (miokarditis) hanya satu pekan setelah gejala virusnya terlihat.

Kebanyakan orang dengan miokarditis dapat sembuh tanpa komplikasi. Hanya saja, dalam kasus yang cukup jarang, kerusakan pada jantung dan bahkan kematian dapat terjadi ketika ada peradangan parah.


Penderita cacar monyet yang mengalami miokarditis itu datang ke rumah sakit dengan sesak dada. Kondisi itu dialaminya hanya tiga hari setelah mengunjungi klinik dengan menunjukkan gejala khas cacar monyet, termasuk nyeri tubuh, demam, dan beberapa luka bengkak di wajah, tangan, dan alat kelamin.

BACA JUGA :  Suprarasional Camp, Solusi Liburan yang Bermanfaat


Pasien tersebut segera masuk ke perawatan intensif, di mana dia menerima perawatan sebelum pulih sepenuhnya dalam waktu satu pekan. Kasusnya dijelaskan oleh dokter dalam jurnal medis JACC: Case Reports.


Para penulis mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan antara monkeypox dan cedera jantung. Selama ini, miokarditis diketahui paling umum disebabkan oleh infeksi virus, mulai dari adenovirus (penyebab flu), herpes simplex virus, echovirus (penyebab infeksi saluran cerna), rubella, HIV, hingga Epstein-Barr virus (penyebab mononukleosis)..

BACA JUGA :  Quentin Tarantino Buat Novel Once Upon a Time In Hollywood


Direktur kardiologi di Pusat Rumah Sakit Universitas São João di Portugal dan penulis utama studi Ana Isabel Pinho menjelaskan dokter meyakni bahwa melaporkan potensi hubungan sebab akibat ini dapat meningkatkan kesadaran komunitas ilmiah dan profesional kesehatan untuk miokarditis akut sebagai kemungkinan komplikasi terkait dengan monkeypox. “Laporan kasus ini mungkin juga dapat membantu untuk memantau pasien yang terkena dampak untuk deteksi lebih lanjut dari komplikasi lain di masa depan,” kata Pinho dilansir The Sun, Sabtu (3/9/2022).





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 + twelve =

Trending

Ke Atas