Ekonomi

Turun Langsung Sidak Obat, Erick: Amanah Sebagai Pemimpin

Turun Langsung Sidak Obat, Erick: Amanah Sebagai Pemimpin


Menteri BUMN Erick Thohir mengecam tingginya harga obat di lapangan

TERDEPAN.id, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggelar pemeriksaan mendadak ke beberapa apotek Kimia Farma di Jakarta. Sidak dilakukan untuk memastikan tersedianya obat-obatan terapi pencegahan dan perawatan covid 19 termasuk Ivermectin. Selain itu pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui harga obat yang dijual sesuai dengan peraturan yang ada.


Dalam sidak tersebut Erick menyambangi apotek Kimia Farma di Kebayoran Lama, Tebet dan Matraman. Hasilnya, erick berjanji menindak tegas bagi oknum yang menyalahgunakan wewenang di lapangan. Ia juga mengecam tinggi harga-harga obat penanganan Covid-19.


“Saya sedih dan marah kenapa pada saat masyarakat sedang membutuhkan dan ini sudah sering terjadi,” ujarnya, Senin (5/7).

BACA JUGA :  Aliansi Volvo dan Isuzu Masuki Tahap Akhir


Dia menegaskan, saat ini banyak masyarakat yang sedang membutuhkan pengobatan dan perawatan. Ia pun menyebut Kementerian BUMN punya jaringan dan wajib mengintervensi harga-harga ini harus sesuai dengan yang sudah diterapkan dan rumah sakit swasta.


“Kita bantu proses obat Paviravir dan obat Ivermectin dan saya yakinkan kalau ada permainan di pasar, kita intervensi lagi. Agar rakyat dapat proses obat murah dan kita ingin negara hadir agar rakyat mendapatkan akses obat murah dan kepastian obat ini dengan harga yang baik,” bebernya.


Mengingat saat ini tengah dalam situasi PPKM darurat, Erick Thohir melakukan sidak ke lapangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Erick menegaskan hal ini merupakan tanggung jawabnya sebagai menteri agar kebutuhan akan obat-obatan bagi masyarakat yang membutuhkan di saat pandemi tersalurkan dengan baik.

BACA JUGA :  Antisipasi Persaingan Bank Digital, Ini Strategi yang Dilakukan Bank Jago


“Kita sebagai pemimpin apalagi diberikan amanah, pak presiden saja turun ke bawah, ya kita sebagai pembantu-pembantu presiden ya harus turun ke bawah tapi tentu dengan protokol kesehatan dan kita harus pastikan itu. Ini tentu risiko jabatan, apalagi dengan kondisi yang tidak pasti ini akses obat kepada publik terjadi dan saya yakinkan kita hadir di sini bukan karena apa-apa, karena ingin melayani dan kita akan memastikan tadi keberpihakan itu terus berkelanjutan,” paparnya.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − nine =

Trending

Ke Atas