Hukum

Wapres Singgung Masih Banyaknya Pelanggaran HAM di Dunia

Wapres Singgung Masih Banyaknya Pelanggaran HAM di Dunia


Pelanggaran HAM ini terjadi baik di negara-negara berkembang maupun negara maju.

TERDEPAN.id, JAKARTA — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyinggung masih banyaknya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di dunia. Pelanggaran HAM ini terjadi baik di negara-negara berkembang maupun negara-negara maju.


Menurut Wapres, hal ini terjadi karena kurangnya penghormatan pihak-pihak tertentu terhadap nilai-nilai kemanusian. “Baik karena ketertinggalan kelompok masyarakat tertentu maupun karena arogansi pihak-pihak tertentu yang sudah kuat terhadap kelompok atau pihak-pihak yang lemah,” kata wapres dalam acara Seminar Internasional Al-Qur’an dan Kongres Al-Qur’an Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta, Selasa (1/6).


Wapres mengatakan, pelanggaran HAM tetap saja terjadi, meski Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan sejumlah instrumen tentang perlindungan HAM, mulai dari Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR) dan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik Rights (ICCPR). Termasuk juga membentuk Dewan HAM untuk memonitor pelanggaran HAM di dunia. “Sebagian besar negara-negara di dunia pun telah berusaha untuk memberikan perlindungan HAM ini, meski tingkat perlindungan dan bidang yang dilindungi bisa berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya,” kata Ma’ruf.

BACA JUGA :  Jampidsus Luruskan Polemik 'Negara Dapat Mobil Pinangki’


Tak hanya itu, Ma’ruf juga menyatakan meski dunia sudah semakin maju, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi, tetapi masih ada persoalan-persoalan kemanusiaan yang cukup serius.  Wapres menerangkan, persoalan-persoalan kemanusiaan kontemporer ini antara lain berbentuk pelanggaran hak-hak asasi manusia, kemiskinan dan keterbelakangan, penyakit menular (wabah), konflik, kekerasan dan perang, serta bencana dan kerusakan lingkungan hidup. 

BACA JUGA :  Jaksa Agung: Penyidikan Korupsi Satelit Kemenhan Hanya Menyasar Sipil


Sebagian besar permasalahan ini terkait dengan problem yang mengancam jiwa, harta, dan harkat manusia. “Ini karena kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut belum terpenuhi atau tidak terlindungi, atau bahkan dirusak oleh tindakan-tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab,” katanya.


Karena itu, ia mendorong setiap orang wajib menghormati dan melindungi hak-hak asasi manusia. Sebab, Pemerintah negara manapun tidak akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan kemanusiaan itu tanpa bekerjasama dengan masyarakat internasional dan partisipasi masyarakatnya.


“Kita semua harus bahu-membahu melakukan upaya-upaya untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut di atas. Wabil khusus bagi umat Islam di Indonesia, upaya-upaya ini diharapkan semakin kuat dengan adanya legitimasi dan spirit Al-Quran, yang notabene dan semestinya menjadi pedoman hidup bagi mayoritas bangsa Indonesia,” katanya. 





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × 3 =

Trending

Ke Atas