Ekonomi

Asuransi Sompo Raih Kinerja Positif Tengah Pandemi

Asuransi Sompo Raih Kinerja Positif Tengah Pandemi


Laba Asuransi Sompo tumbuh 17 persen di 2020

TERDEPAN.id, JAKARTA — Kinerja keuangan PT Sompo Insurance Indonesia (Asuransi Sompo) tetap stabil selama 2020 di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan keuangan teraudit yang dirilis pada Senin (31/5), laba perusahaan tercatat tumbuh sebesar 17 persen sepanjang tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.


Pun dan rasio solvabilitas atau risk-based capital (RBC) Asuransi Sompo per Desember 2020 tercatat mencapai 211 persen (teraudit), jauh di atas angka 120 persen yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kinerja itu kemudian berlanjut meningkat hingga kuartal pertama 2021.

BACA JUGA :  Bio Farma Investasi Rp 1,3 Triliun Tambah Kapasitas Produksi


Pertumbuhan kinerja pada 2020, utamanya ditopang unit bisnis korporasi yang telah kokoh berdiri selama 46 tahun di Indonesia. CEO PT Sompo Insurance Indonesia, Eric Nemitz, menjelaskan, salah satu produk asuransi dan layanan ritel unggulan perseoran adalah asuransi mobil yang pastinya sangat dipengaruhi oleh kondisi industri otomotif di Indonesia


“Kami bisa memperkokoh bisnis melalui unit bisnis dan diversifikasi portofolio produk lainnya, sembari memastikan nasabah bisa mendapatkan layanan secara mudah dan cepat. Tahun ini, kami melihat adanya perbaikan ekonomi yang tentunya banyak dipengaruhi oleh stimulus dari pemerintah serta relaksasi pajak,” kata Eric di Jakarta, Senin.

BACA JUGA :  Cabai Naik Diprediksi Sampai Januari, Ini Langkah Kementan


Dengan pengalaman selama 46 tahun di Indonesia dan lebih dari 130 tahun di Jepang, kata Eric, berbagai terobosan diluncurkan Asuransi Dampo baru-baru ini. Langkah itu guna memperkokoh strategi bisnis, meningkatkan kualitas pelayanan, serta memastikan calon nasabah bisa mendapatkan penawaran produk asuransi dengan harga yang kompetitif dan manfaat yang lebih banyak.


“Selama kuartal pertama di tahun ini, rasio solvabilitas perusahaan berhasil mencapai 237 persen (tidak teraudit) yang menunjukkan landasan finansial kokoh untuk dapat memenuhi kewajiban asuransinya pada nasabah,” kata Eric.





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 + 19 =

Trending

Ke Atas