Hukum

Pasal Sangkaan Terhadap Yahya Waloni Sama dengan M Kece

Pasal Sangkaan Terhadap Yahya Waloni Sama dengan M Kece


Polri menangkap ustadz Yahya Waloni atas dugaan ujaran kebencian bermuatan SARA.

TERDEPAN.id, JAKARTA — Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Siber) Bareskrim Polri menangkap ustadz Muhammad Yahya Waloni atas dugaan ujaran kebencian bermuatan SARA dan penodaan terhadap agama tertentu. Pasal sangkaan terhadap Yahya sama dengan Muhammad Kece.


“Penyidik menjeratnya dengan pasal berlapis, dari perbuatannya disangkakan dengan beberapa pasal,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, dalam konferensi pers di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Jumat (27/8).


Rusdi menjelaskan, pasal yang disangkakan kepada Yahya Waloni sama seperti Muhammad Kece. Pasal sangkaan yakni Pasal 28 ayat (2) dan junto Pasal 45a ayat (2), di mana dalam pasal tersebut diatur barang siapa dengan sengaja tidak sah menyebarkan permusuhan, kebencian berdasarkan SARA dan juga disangkakan dengan Pasal 156a KUHPidana tentang penodaan agama.

BACA JUGA :  Sita Aset Club Golf Bogor Raya, Pemerintah Tunggu 24 Tahun


“Pasal yang disangkakan sama, perilaku dan tindakannya sama (dengan M Kece),” tutur Rusdi.


Dalam konferensi pers pagi itu, Rusdi menjelaskan, kronologis penangkapan Muhammad Yahya Waloni pada Kamis (26/8) sekitar pukul 17.00 WIB di Perumahan Permata, Klaster Dragon, Kecamatan Cileungsi, Kabupate Bogor, Jabar. Penegakan hukum terhadap Yahya Waloni berdasarkan Laporan Polisi (LP) Nomor 0287/VI/2021/Bareskrim Polri tanggal 27 April 2021.


Setelah adanya laporan, penyidik Bareskrim Polri melakukan penyelidikan dan bulan Mei status perkara dinaikkan menjadi penyidikan termasuk menetapkan tersangka. “Itukan proses sejak bulan April, bulan Mei sudah naik ke penyidikan, sudah jadi tersangka,” ujar Rusdi.


Terkait barang bukti, Rusdi menyebutkan, ada beberapa konten video serta peralatan yang digunakan Yahya Waloni untuk menyebarkan konten ceramahnya ke akun media sosialnya, termasuk juga keterangan saksi-saksi yang akan menjadi alat bukti yang dapat membuat terang perkara tindak pidana tersebut.

BACA JUGA :  Dana Hibah KONI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Lain


Adapun perkembangan perkara Yahya Waloni saat ini masih menjalani pemeriksaan di Direktorat Siber Bareskrim Polri. Penyidik masih punya batas waktu 1×24 jam untuk menahannya di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bareskrim Polri.


“Inikan masih proses, ditangkap jam 17.00 WIB artinya Polri masih memiliki waktu 1×24 jam sampai pukul 17.00 nanti perkembangannya kami sampaikan lagi,” kata Rusdi.


Dalam kasus ini, Yahya dilaporkan bersama pemilik akun YouTube Tri Datu. Dalam video ceramah itu, Yahya Waloni menyampaikan bahwa Bible (Injil) tak hanya fiktif, tapi juga palsu.

sumber : Antara





Sumber
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × 3 =

Trending

Ke Atas